.webp)
Dua korban pengeroyokan berinisial MR (15) dan JH (15), masih pelajar SMP, warga Dusun Pulosari, Desa Papar, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri. Pengeroyokan dilakukan Minggu (8/7/2018) dini hari lalu, saat keduanya berlatih di SMA Pemuda, Kecamatan Papar.
Saat pulang, keduanya berpapasan dengan rombongan pengendara sepeda motor. Tiba-tiba tanpa sebab yang jelas, rombongan menyerang keduanya. Mereka tak sempat menghindar, karena motor yang dibawa mogok.
Keduanya akhirnya dianiaya hingga luka di kepala dan tubuhnya. Mereka pun mendapat perawatan di rumah sakit.
Perwakilan massa dari PSHT, Akson Huda mengaku peristiwa pengeroyokan sudah 15 hari berlalu. Namun hingga kini belum ada hasil signifikan dari polisi.
"Sudah 15 hari yang lalu kejadiannya, dan kami juga telah melaporkan hal ini ke polisi, namun belum ada kejelasan lanjutan kasusnya," kata Akson di depan Mapolsek Papar, Senin (23/7/2018).
Pihaknya mengancam bila dalam waktu dekat polisi belum menemukan pelaku dan tidak ada kelanjutan yang jelas, massa PSHT akan datang kembali dengan jumlah yang lebih besar.
"Jika belum ada tindak lanjut, proses penyelidikan yang signifikan, kami akan datang kembali dengan massa yang lebih besar lagi," imbuh Akson.
Sebagian massa pun akhirnya melakukan mediasi. Kapolsek Papar, AKP Jufri mengaku, pihaknya telah melakukan penyelidikan terkait kasus ini. Bahkan dirinya juga mendapatkan sketsa salah satu pelaku penganiayaan yang memakai penutup wajah.
"Kami telah melakukan penyelidikan terkait kasus ini, namun kami juga kesulitan, karena kejadian dini hari, ada CCTV tapi gambar kurang jelas, namun kami ada sketsa," jelas kapolsek.
Sementara usai menyampaikan aspirasinya, rombongan meninggalkan Mapolsek Papar dengan tertib. (fat/fat)
