Tangkal Hoaks dan Ujaran Kebencian, Ini yang Dilakukan Banyuwangi

Tangkal Hoaks dan Ujaran Kebencian, Ini yang Dilakukan Banyuwangi

Ardian Fanani - detikNews
Jumat, 20 Jul 2018 19:41 WIB
Foto: istimewa
Banyuwangi - Pemkab Banyuwangi dan Kemenpolhukam bekerja sama menangkal hoaks dan ujaran kebencian di media sosial (medsos). Dua institusi ini membentuk komunitas penggiat medsos yang terdiri atas warga dan aparatur sipil negara (ASN) setempat.

Deputi VI/Wakesbang Kemenko Polhukam Arief Poerboyo Moekiyat mengatakan ujaran kebencian dan kabar hoaks merupakan hal yang membahayakan bagi kesatuan NKRI.

"Penyebar hate speech dan hoaks itu sangat membahayakan. Itu harus ditangkal termasuk di daerah-daerah," kata Arief kepada wartawan, Jumat (20/7/2018).

Menurut Staf Khusus Kemenpolhukam Farizay Irawadi, penyebar hate speech dan hoaks tidak menyuarakan netizen. Bahkan penyebarnya terorganisir dan diperjualbelikan.

"Yang ditangkap polisi itu masih sedikit. Masih banyak penyebar lainnya di luar sana," kata Fahrizay.


Farizay mencontohkan bagaimana hate speech dan hoaks tersebar. Ada satu kelompok yang membingkai informasi seolah-olah benar padahal bohong. Setelah itu dengan sistematis berbagai akun palsu menyebarkan informasi tersebut, sehingga dalam waktu cepat menyebar.

"Karena mengira informasi itu benar, masyarakat luas juga ikut-ikutan menyebar," kata Fahrizay.

Namun semua itu bisa ditangkal dengan menyebar pesan positif. "Semua bisa ditangkal dengan sinergi media sosial. Makanya kami gelar pelatihan siber untuk komunitas-komunitas di Banyuwangi," ujarnya.

Dalam forum tersebut juga diucapkan ikrar kader sinergi bersama media sosial Banyuwangi.


Dalam ikrar yang disampaikan perwakilan ASN Banyuwangi dan komunitas medsos tersebut, menyatakan di antaranya meningkatkan persaudaraan dan menghormati kemajemukan masyarakat, mengeliminasi berita bohong dan ujaran kebencian melalui media sosial, dan lainnya.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, mengatakan, pelatihan literasi digital ini merupakan hal yang penting tidak hanya untuk anak muda penggiat medsos, tapi juga bagi ASN.

"Bela negara saat ini tidak hanya angkat senjata. Tapi juga berperang melawan hate speech dan berita hoaks," kata Anas. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.