Selain menampilkan kebudayaan masing-masing negara, para peserta juga diajak berkeliling ke beberapa destinasi unggulan Kota Surabaya.
Tak ketinggalan, mereka juga berkesempatan mencicipi aneka masakan khas Surabaya dan Indonesia seperti soto ayam dan nasi kuning. Sebagian dari mereka pun menyampaikan pendapat tentang makanan-makanan tersebut.
"Soto ayam yang paling saya suka. Bumbu dan rasanya pas di lidah meski agak pedas," kata artis direktur tari tradisional Polandia, Mark, di sela gladi bersih Farewell Dinner di Taman Surya, Kamis (19/7/2018).
Bahkan Mark mengaku langsung jatuh cinta pada soto ayam meski baru merasakannya pertama kali saat jamuan makan pertama pada Minggu (15/7) lalu di Balai Kota.
Hal senada diutarakan Camilia, delegasi asal Uzbekistan dan Marry asal Jerman. Keduanya mengaku menyukai semua menu yang disediakan Kota Surabaya selama CCFAF 2018.
"Bagi kami makanan disini baru tapi semuanya enak dan cocok," tutur Camilia.
Kepala Bagian Umum dan Protokoler Kota Surabaya Wiwiek Widiyanti menambahkan porsi menu makanan paling banyak disediakan adalah krupuk dan peyek kacang.
"Kalau krupuk dan peyek kacang selalu habis, bahkan dibawa ke hotel para delegasi, khususnya delegasi asal Rusia," ujar Wiwiek terpisah.
Untuk penutupan CCFAF 2018 dilanjutkan makan malam bersama di Taman Surya, Wiwiek telah menyiapkan 800 porsi makan dengan berbagai menu di antaranya nasi kuning, rolade, soto ayam, pangsit mie, batagor, siomay dan sate kelapa. Sedangkan minuman yang disiapkan adalah es manado, es teler, es degan, es cao serta minuman produk UKM Kota Surabaya. (ze/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini