Droping airpun telah dilakukan sejak awal Juli lalu. Namun droping dilakukan jika pihak desa berkirim surat pada BPBD melalui kecamatan.
"Kalau menemukan warga mengalami kekeringan harap segera melapor ke BPBD. Kita akan drop air secara gratis," jelas Kepala BPBD Pemkab Blitar Heru Irawan saat dihubungi, Rabu (18/7/2018).
Lima kecamatan di Blitar selatan selalu terdampak kekeringan setiap tahunnya. Berbagai upaya pembuatan sumur bor dan embung belum membuahkan hasil. Untuk sumur bor, sampai tingkat kedalaman mencapai 50 meter.
Namun sumber air belum terjangkau. Sedangkan embung hanya terisi air, saat musim penghujan tinggi terjadi di dataran tinggi berkapur itu.
"Saya harap, masyarakat bisa bijak menggunakan air sampai September nanti. Kami telah memetakan siaga kekeringan hingga bulan September 2018 nanti," jelasnya.
Sampai hari ini droping air bersih telah dilakukan di Desa Caren Kecamatan Wonotirto dan Desa Ngeni Kecamatan Panggungrejo. Dalam sekali pengiriman, dua truk tangki air berisi 12 kubik didistribusikan ke dua desa tersebut.
"Sudah tiga kali kami kirim air kesana. Kemungkinan semakin banyak, karena cuaca sekarang kering dan panas sekali jika siang," imbub Heri.
Menurutnya, meski sekitar bulan September sudah mulai hujan, warga harus tetap menghemat air. Sebab seringkali sumber tidak terisi air secara maksimal. Air sumber baru terisi setelah beberapa kali hujan.
"Bulan Oktober bisa dipastikan bebas kekeringan. Karena di bulan itu hujan intensitasnya sudah tinggi mengisi sumber-sumber dengan maksimal," pungkasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini