Barang-barang ini diamankan petugas dari calon jemaah haji saat pemeriksaan X-ray sebelum pemberangkatan di Asrama Haji Embarkasi Surabaya.
"Barang yang disita petugas berasal dari puluhan jamaah haji kloter I asal Situbondo dan kloter II asal Bondowoso," kata Sekertaris I PPIH Embarkasi Surabaya, Sutarno di AHES, Selasa (17/7/2018).
Temuan ini pun disesalkan oleh petugas pemberangkatan calon jemaah haji. Apalagi sebelum masuk asrama haji, calon jemaah haji telah mendapatkan sosialisasi untuk tidak membawa barang-barang yang memang tidak dibenarkan untuk dibawa ke Arab Saudi.
Namun faktanya sebagian jamaah tidak mengindahkan peringatan itu.
Sutarno menambahkan, dari pengakuan calhaj yang membawa batu kerikil, yang bersangkutan takut tidak kebagian kerikil dan takut berdesakan dengan jemaah lainnya saat mencari kerikil sebelum melempar jumrah.
"Mengakunya biar tidak susah berdesakan mencari kerikil untuk lempar jumroh," ujarnya menirukan jawaban calhaj.
Dua mesin X-ray dan dua walkthrough metal detector memang telah dipersiapkan oleh Bandara Internasional Juanda untuk meningkatkan kelancaran pelayanan kepada calon jemaah haji sejak di asrama haji.
"Kami menempatkan petugas dan alat-alat pemeriksaan keamanan di asrama haji, juga sejumlah 2 mesin X-Ray dan 2 walkthrough metal detector akan dioperasikan di sana sehingga diharapkan calon jemaah haji yang memasuki bandara sudah steril karena telah melewati screening sehingga dapat langsung masuk ke pesawat," jelas Heru Prasetyo selaku General Manager Bandara Internasional Juanda dalam kesempatan terpisah. (ze/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini