Kondisi ini menyebabkan ongkos produksi naik sehingga berdampak pada naiknya harga telur.
"Dampak dari kenaikan harga pakan tersebut membuat biaya produksi tinggi sehingga produsen telur menaikkan harganya," ujar Pakdhe Karwo, sapaan akrabnya, usai Rapat Paripurna DPRD di Gedung DPRD Jatim, Jalan Indrapura Jaya Surabaya, Senin (16/7/2018).
Pakdhe Karwo menambahkan, makanan ternak yang digunakan para peternak di Jatim hingga kini masih banyak yang diimpor misalnya dari Thailand. Hal ini berarti ketika kurs Dollar AS naik, ini akan mengakibatkan harga pakan ternak ikut naik.
"Ketika kita impor dan harga Dollarnya naik, maka otomatis harganya ikut naik. Sekali lagi kenaikan harga telur ini bukan karena faktor cuaca tapi karena harga pakan naik," tegasnya.
Menurut Pakdhe Karwo, salah satu cara untuk menurunkan harga telur, yaitu dengan meningkatkan pemberian jagung sebagai pakan ternak utama pada ayam. Di sisi lain, solusi ini diharapkan juga dapat membantu meningkatkan produksi jagung.
"Untuk solusi lainnya masih akan terus kita carikan yang paling tepat," pungkasnya. (lll/lll)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 