Bahkan Marsiyem tidak belanja setiap hari. Jika sayuran yang dibeli di hari kemarin masih cukup untuk dimakan hari ini, maka ia lebih memilih menghabiskan sisa sayur yang ada.
Tonton juga video: 'Alhamdulillah! Nabung 14 Tahun, Pasutri Penjual Es Tebu Berangkat Haji'
Diakui sang cucu, Heri, neneknya memang suka makan sayuran.
"Embah suka sayuran. Digodok dibikin kulup atau dimasak lodeh. Jarang sekali makan daging atau ikan," kata Heri kepada detikcom, Senin (16/7/2018).
Menurut Heri, neneknya juga cenderung tidak neko-neko dengan menu makanan. Asal mengenyangkan, makan nasi dan sayur saja sudah cukup baginya.
"Lauk itu praktis nggak pernah. Kalaupun ada lauk, sak iris iso dadi sedino (satu iris bisa jadi sehari, red). Entah itu tempe atau ikan," ungkap pria yang bekerja sebagai peternak ayam petelur ini.
Heri bersama anak istrinya memang tinggal serumah dengan Marsiyem. Sedangkan ibu Heri atau anak semata wayang Marsiyem tinggal di rumah yang dibangun bersebelahan dengan rumah Marsiyem.
Menariknya, Heri juga mengungkapkan makanan yang jadi kegemaran neneknya pun hanya satu, yaitu kue nogosari. Bahkan Marsiyem selalu membeli kue itu setiap hari.
"Turun dari masjid, embah langsung jalan-jalan. Pulangnya selalu bawa nogosari dua. Satu dimakan pagi, satunya siang usai salat Dhuhur. Itu saja kesukaannya dari dulu sejak saya masih kecil," ujarnya.
Meski menu makan sang nenek kurang seimbang, nyatanya Heri jarang menemui Marsiyem mengeluh sakit. Paling hanya gejala flu namun tidak pernah diredakan dengan obat.
"Embah lebih suka minum jamu buatan sendiri," imbuhnya.
Heri pulalah yang mendaftarkan Marsiyem dan kedua orang tuanya untuk berhaji di tahun 2010. Beruntung ketiganya bisa masuk dalam satu kloter, yaitu kloter 56 embarkasi Juanda, Surabaya dengan jadwal pemberangkatan ke Tanah Suci pada tanggal 15 Agustus 2018 mendatang.