Dari pantauan detikcom saat mengunjungi Pasar Legi Songgolangit, sejumlah pedagang daging ayam terlihat sepi pembeli. Tidak hanya penjual daging ayam, penjual telur pun juga mengeluhkan hal serupa.
Salah satu penjual ayam Sri Pujiati (45) mengatakan harga daging ayam mengalami kenaikan dari pemasok. "Kenaikan terjadi sejak seminggu terakhir, dari Rp 30 ribu 2 hari kemudian naik jadi Rp 36 ribu, terus naik lagi jadi Rp 40 ribu sekarang," tutur Sri di lokasi, Senin (16/7/2018).
Tonton juga video: 'Sandiaga Kaget Harga Cabai Ikutan Meroket Akibat Dolar Naik'
Sri menambahkan kenaikan harga ini membuat pembeli turun. "Biasanya sehari habis 100 kg, kini 20 kg saja sudah paling banyak," terangnya.
Hal senada juga diungkapkan penjual telur Muhammad Ali (35). Ali mengatakan kenaikan telur sejak habis lebaran atau sekitar sebulan lalu. "Kenaikannya bertahap, seribu dua ribu gitu. Tapi terus naik. Awalnya Rp 23 ribu/kg saat lebaran, sekarang Rp 27 ribu/kg," ujarnya.
Ali pun keheranan, biasanya kenaikan terjadi saat bulan ramadan hingga lebaran. Namun tahun ini justru kenaikan terjadi seusai lebaran. "Kemarin banyak pedagang juga mengeluh, baru tahun ini kenaikan terjadi setelah lebaran," tukasnya.
Sementara Kabid Perdagangan Perdakum Ponorogo Totok Basuki menjelaskan kenaikan sejumlah komoditas memang tengah dipantau. "Faktor utama kenaikan disebabkan cuaca, saat ini kan dingin sekali. Sehingga banyak ayam yang malas bertelur," tegasnya.
Akhirnya, lanjut dia, banyak peternak mempertahankan ayamnya untuk tetap bertelur ketimbang menjual daging ayam. "Akibatnya stok telur turun sekitar 10%, sedangkan permintaan ada terus. Jadi harganya naik," papar dia.
Menurutnya, faktor lainnya. Banyaknya permintaan akibat adanya masyarakat yang memiliki hajat seperti pernikahan. "Diperkirakan kenaikan akan terus terjadi hingga waktu yang belum ditentukan, kami akan berusaha menekan kenaikan dengan cara sidak. Semoga cepat turun," pungkasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini