Semester I Turun, Perusahaan Jamu Ini akan Keluarkan Soft Capsule

Semester I Turun, Perusahaan Jamu Ini akan Keluarkan Soft Capsule

Fatichatun Nadhiroh - detikNews
Jumat, 13 Jul 2018 09:58 WIB
Foto: Istimewa
Surabaya - Untuk pertama kalinya di tahun 2018, perusahan yang bergerak di sektor jamu tradisional, PT Sido Muncul akan mengeluarkan produk soft capsule. Soft capsule ini untuk produk Tolak Angin dan Tolak Linu.

Ditargetkan, September 2018 mendatang sudah bisa dipasarkan. Sebab saat ini perseroan sudah membangun pabrik soft capsule di Semarang dengan investasi sekitar Rp 15 miliar.

"Pabrik tersebut masih dalam tahap trial produksi. Ini adalah produk soft capsule pertama kami, dan diharapkan bisa memperluas segmentasi pasar," kata Direktur PT Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat saat jadi narasumber di acara Narasi "Catatan Najwa" Surabaya.

"Sasaran market kami selain domestik juga ekspor," ujarnya.

Terkait pengembangan pasar, pihaknya juga terus melakukan penetrasi, baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Selama ini, produk Sido Muncul telah masuk ke sejumlah negara seperti Timur Tengah, Malaysia, dan Singapura.

"Bahkan saat ini kami telah memiliki kantor pemasaran di Nigeria dan Filipina. Jadi kami serius mengembangkan pasar," jelasnya.

Sementara sepanjang semester I tahun ini, penjualannya belum bisa sesuai harapan. Namun pihaknya optimis di semester II ini kinerja perseroan bisa digenjot.

"Kami tidak tahu kenapa semester I penjualan masih belum sesuai harapan. Mungkin daya beli masyarakat yang melemah. Tapi semua industri mengalami hal yang sama," tegasnya.

Untuk itu, jelas Irwan, ada strategi lain dengan menambah kapasitas produksi jamu cair. Seperti Tolak Angin Cair, Tolak Linu, dan Madu Kembang.

Sama dengan pabrik soft capsule, pabrik baru untuk jamu cair tersebut saat ini juga masih dalam tahap validasi mesin dan trial produksi. Pabrik baru yang dibangun dengan investasi sebesar Rp 700 miliar tersebut nantinya memiliki kapasitas produksi sebesar 200 juta sachet per bulan. Naik signifikan dibandingkan dengan pabrik lama yang sudah ada yang sebesar 80 juta sachet per bulan.

"Keunggulan pabrik terbaru ini, pertama, kapasitas lebih besar, kedua, sistem otomatis mampu meminimalisasi kesalahan pada proses pembuatan produk, dan ramah lingkungan," jelasnya.

Dengan teknologi canggih yang digunakan, proses produksi di pabrik baru tersebut sudah sedemikian diatur secara presisi.

Irwan mengakui selama ini produk jamu cair, yakni Tolak Angin, Kuku Bima, Tolak Linu, dan Kopi Jahe memberikan kontribusi terbesar bagi perseroan, seiring dengan terus meningkatnya permintaan. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.