Kedua ular sanca kembang itu kini ditempatkan dalam sebuah kandang dari kawat di halaman makam Nyai Pandansari. Ular sebesar betis orang dewasa itu panjangnya mencapai 3 hingga 3,5 meter.
"Sudah kami timbang ular yang besar beratnya 24 kilogram, kalau yang kecil 16 kilogram," kata Kepala Dusun Unengan, Sudarsono, kepada detikcom di lokasi, Jumat (13/7/2018).
Baca juga: Hii, Ada Ular di Jok Motor Warga Surabaya |
Menurut pengakuan Sudarsono, keberadaan kedua ular sanca itu meresahkan warga karena kerap memangsa ternak warga berupa ayam dan bebek.
"Selama ini warga pelihara ayam dan bebek kan dilepaskan, tidak ditaruh kandang. Seringkali sorenya ayam dan bebek warga tidak pulang. Ya dimangsa ular ini," ungkapnya.
Hingga akhirnya keresahan warga terobati setelah petugas irigasi Dusun Unengan menemukan salah satu dari ular sanca tersebut di tepi saluran irigasi sekitar 20 meter dari makam Nyai Pandansari, Kamis (12/7) malam.
Warga pun beramai-ramai menangkap ular sepanjang 3 meter tersebut. Bahkan seorang pawang ular didatangkan ke lokasi untuk membantu warga.
"Setelah kepalanya dipegang sama pawang ular, warga membantu memegang tubuh dan ekor ular. Saat itu melibatkan delapan orang. Untung tidak ada yang terluka," terangnya.
Sedangkan ular kedua yang memiliki panjang 3,5 meter, lanjut Sudarsono, ditangkap warga sepekan yang lalu atau pada hari Jumat (6/7) malam. Ular tersebut juga ditemukan warga di tepi saluran irigasi Dusun Unengan.
Untuk sementara, tambah Sudarsono, kedua ular sanca ini dipelihara dalam kandang yang diletakkan di makam Nyai Pandansari. Pihaknya memberi makan ular-ular ini dengan daging ayam.
"Kalau ada yang berminat untuk memelihara ular ini ya kami kasihkan. Asal tak lagi mengganggu warga sini," tandasnya. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini