Doa dan Air Mata Pasutri Penjual Es Tebu Demi Naik Haji

Doa dan Air Mata Pasutri Penjual Es Tebu Demi Naik Haji

Enggran Eko Budianto - detikNews
Kamis, 12 Jul 2018 09:30 WIB
Foto: Enggran Eko Budianto/File
Jombang - Keberhasilan Abdul Chamid (59) berangkat haji tahun ini tak lepas dari ketekunan sang istri, Muchlisah (51) dalam menabung. Doa dan air mata pun mengiringi perjalanan 14 tahun pasangan penjual es tebu ini mengumpulkan uang untuk menunaikan rukun Islam kelima.

Selepas berjualan, Muchlisah mengaku selalu menyisihkan uang untuk tabungan hajinya, walaupun nilainya tak besar.

Menurut pengakuannya, dari penghasilannya menjual es tebu di Taman Kepuhsari yang rata-rata Rp 60 ribu sehari, ia menyisihkan Rp 500, Rp 1.000, Rp 5.000, Rp 10 ribu dan Rp 20 ribu ke dalam tabungan.

"Setiap masukkan uang ke celengan, saya berdoa sambil menangis. Ya Allah, Gusti, saya menabung ini berikanlah barokah supanya bisa berangkat haji," kata Muchlisah saat berbincang dengan detikcom, Rabu (11/7/2018).


Namun Muchlisah mengaku ia juga mendapatkan suntikan dana pinjaman dari koperasi tempat Chamid bekerja sebelum menjadi penjual es tebu. Suaminya itu memang baru berjualan es tebu sejak tahun 2014. Sebelumnya, bapak tiga anak itu menjadi sopir pabrik di Surabaya.

Meski tak lagi memiliki penghasilan tetap, keduanya bersyukur karena rejeki selalu ada.

"Alhamdulillah rezeki selalu ada. Kadang suami saya diminta mengantar orang (sebagai sopir, red). Kalau suami berangkat, saya yang berjualan es tebu," ungkap Muchlisah.


Kini perjuangan Muchlisah dan Chamid selama 14 tahun mengumpulkan uang, berbuah manis. Pada tanggal 13 Agustus 2018 nanti, pasutri ini akan terbang ke tanah suci untuk beribadah haji. Keduanya tergabung dalam kloter 79 Kabupaten Jombang.

Selama di tanah suci nanti, Muchlisah ingin beribadah dangan khusyuk. "Semoga ibadah saya diterima Allah SWT, dosa-dosa saya dan suami diampuni. Kami menjadi haji yang mabrur," harapnya. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.