Jaringan Pipa Senilai Rp 40 M Dibangun Atasi Krisis Air Lereng Bromo

Jaringan Pipa Senilai Rp 40 M Dibangun Atasi Krisis Air Lereng Bromo

Muhajir Arifin - detikNews
Jumat, 06 Jul 2018 13:15 WIB
Jaringan pipa air dibangun/Foto: Muhajir Arifin
Pasuruan - 23 Desa di Kabupaten Pasuruan selalu mengalami krisis air bersih setiap musim kemarau atau kekeringan. Selama bertahun-tahun pemerintah setempat hanya melakukan penanganan darurat dengan mengirim air bersih ke desa-desa tersebut.

Namun tahun ini, pemerintah mulai membangun jaringan pipa yang bertujuan mengatasi masalah krisis air bersih secara permanen. Jaringan pipa dibangun di wilayah Kecamatan Lumbang dan Winongan, bantuan atas yang merupakan daerah paling rawan krisis air bersih.

"Saat ini jaringan pipa sudah dibangun di Lumbang dan Winongan. Jaringan pipa ini untuk mengangkat air dari Banyu Biru ke desa-desa di Lumbang dan Winongan bagian atas yang selama ini krisis air," kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Pasuruan Misbah Zunib kepada detikcom, Jumat (6/7/2018).

Misbah mengatakan, jaringan pipa dibangun secara estafet dan membutuhkan sedikitnya 4 tandon air besar dan pompa. Setelah itu, air akan disalurkan ke rumah-rumah warga melalui jaringan pipa rumah tangga.


"Butuh sekitar 4 tandon karena ini kan mengangkat air dari bawah, Sumber Banyu Biru ke atas. Jadi harus dipompa secara estafet. Dari tandon terakhir di atas air akan disalurkan ke rumah-rumah," terang Misbah.

Jaringan pipa Banyu Biru ini dibangun dengan dana APBN sekitar Rp 40 miliar. Pelaksanaan proyek dilakukan pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR. Saat ini proses pembangunan sudah mencapai 10%.

Dan Desember 2018, ditargetkan bisa beroperasi. Sehingga tahun depan warga di Lumbang dan Winongan atas akan terbebas dari krisis air bersih.

"Harapannya seperti itu, untuk mengatasi krisis air bersih di sana," tandas Misbah.


Selain di wilayah Lumbang dan Winongan bagian atas, pemerintah juga merencanakan membangun jaringan pipa untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Grati dan Rejoso serta Winongan bagian bawah.

"Untuk Grati dan Rejoso serta Winongan bagian bawah juga akan dibangun jaringan pipa. Jaringan pipa tersebut akan tersambung dengan pipa utama SPAM Umbulan. Lewat pipa tersebut akan disalurkan ke rumah-rumah warga," terang Misbah.

Misbah melanjutkan, jaringan pipa untuk Grati, Rejoso dan Winongan bagian bawah anggarannya berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 40 miliar. DAK tersebut akan masuk ke APBD.

"Tahun 2019 nanti kita ajukan anggaran DAK ke pemerintah pusat untuk jaringan pipa di wilayah lainnya. Wilayah barat seperti Bangil, Rembang, Beji dan lainnya juga tengah kita ajukan anggarannya. Sehingga air dari Umbulan bisa disalurkan ke seluruh warga," pungkasnya.

23 Desa yang setiap musim kemarau mengalami krisis air berada di 7 kecamatan. Antara lain Kecamatan Lumbang, Winongan, Grati, Rejoso, Kejayan, Pasrepan dan Puspo. Kecamatan Lumbang yang merupakan lereng Bromo daerah paling awal dan paling parah mengalami krisis air. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.