Tersertifikasi Tapi UHT Belum Luncurkan Kapal Bambunya, Kenapa?

Tersertifikasi Tapi UHT Belum Luncurkan Kapal Bambunya, Kenapa?

Hilda Meilisa Rinanda - detikNews
Kamis, 05 Jul 2018 18:37 WIB
Foto: Istimewa
Surabaya - Meski mengantongi sertifikat sebagai Kapal Bambu Laminasi pertama dari MURI, kapal milik Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya ternyata belum resmi diluncurkan. Pemrakarsa kapal bambu dari UHT Akhmad Basuki Widodo mengatakan dirinya memiliki beberapa alasan.

"Kenapa kok tidak saya luncurkan itu memang ada alasannya. Karena pada saat itu saya mengembangkan kapal bambu dari yang tidak ada, sehingga itu memang saya patok dulu. Karena kalau nanti ada apa-apa saya bisa melihat itu," ujar Widodo saat dihubungi detikcom di Surabaya, Kamis (5/7/2018).

Widodo mengungkapkan dirinya masih menguji coba kapal bambu tersebut hingga siap pakai dan tak ada kesalahan lagi. Menurutnya, jika kapal tersebut sudah diluncurkan dan dipakai nelayan, akan lebih susah baginya untuk memperbaiki.

"Nanti kalau sudah terlanjur saya luncurkan dipakai nelayan saya kesulitan (untuk memperbaiki)," tambahnya.

Sementara Widodo mengaku akan meluncurkan kapal penumpang hasil dari pengembangan kapal ikan buatannya. Rencananya, kapal penumpang dari bambu laminasi berkapasitas 30 orang ini akan diluncurkan November.


"Dari kapal ikan itu saya kembangkan ada kapal penumpang kapasitas 30 orang yang akan saya luncurkan bulan November," kata Widodo.

Kapal bambu dapat rekor MURI/Kapal bambu dapat rekor MURI/ Foto: Istimewa

Kendati usai peluncuran kapal bambu laminasi milik ITS yang diklaim merupakan yang pertama di dunia, Widodo justru santai menanggapi hal ini. Pasalnya, kapal buatannya sudah mengantongi beberapa sertifikat dan hak paten. Sementara milik ITS masih belum.

"Kalau dia diakuinya itu kan mereka yang mengakui sendiri. Mereka kan hanya menulis bahwa mereka miliki kapal pertama di dunia, tapi untuk yang membuktikan dia pertama kan tidak ada. Kalau saya sudah terverifikasi, untuk nomor registrasinya juga sudah ada," katanya.


Widodo juga telah digandeng Disperindag untuk memberikan pelatihan tentang pembuatan kapal ini kepada para nelayan.

"Dan saya sudah dipercaya oleh Disperindag Provinsi Jatim untuk memberikan pelatihan pembuatan kapal untuk bambu di Tuban, di Lamongan, di Gresik, di Sumenep, di Pasuruan sama di Trenggalek. Itu ada semua kok mulai 2014," pungkasnya.

ITS Surabaya pada Senin (2/7) meluncurkan kapal bambu laminasi. Peluncuran ini dihadiri Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang turut mencoba kapal bernama Baito Deling 001 ini.

Usai menjajal kapal bambu tersebut, Susi meng-upload foto saat dia naik kapal itu ke instagram. Dalam caption-nya, Susi menyebut bahwa kapal bambu laminasi itu merupakan kapal bambu laminasi yang pertama, bahkan di dunia.

Namun klaim Susi itu dibantah oleh Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya. UHT mengklaim bahwa jauh sebelum ITS menciptakan kapalnya, UHT telah terlebih dahulu menciptakan kapal bambu. Bahkan kapal itu mendapat pengakuan dari MURI. (fat/fat)
Berita Terkait