Warga tiga dusun di Desa Cukurguling, Kecamatan Lumbang, yang paling menderita karena kesulitan air. Untuk mengisi satu jeriken air dibutuhkan waktu lama hingga tiga hari.
"Prinsipnya kalau sudah ditetapkan sebagai bencana kekeringan, BPBD akan suplai air bersih. Seperti di tiga dusun di Cukurguling sudah kami kirim air," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan Bakti Jati Permana, Rabu (4/7/2018).
Dia menjelaskan, desa ini sebenarnya sumber airnya belum kering. Namun debit air sangat kecil.
"Di desa ini belum kering banget, tapi memang debit airnya sangat kecil sehingga naruh jiriken tiga hari baru penuh. Nah itu yang perlu kita kirim air," tambah Bakti Jati Permana.
Debit air di desa-desa lain yang setiap tahun dilanda bencana kekeringan juga sudah mulai turun. Namun BPBD belum mengirim air ke desa-desa tersebut, karena belum ditetapkan sebagai bencana kekeringan.
"Artinya meski debit menurun, warga masih bisa mendapat air. Harus ditetapkan sebagai bencana kekeringan dulu, SOP-nya seperti itu," terang Bakti.
Semehtara BPBD sudah menetapkan 23 desa di 7 kecamatan rawan bencana kekeringan pada musim kemarau tahun ini. Antara lain di Kecamatan Lekok, Pasrepan, Grati, Winongan, Puspo, Kejayan dan Lumbang.
Kecamatan Lumbang, menurut dia, yang berada di lereng Gunung Bromo biasanya paling awal dan paling parah dilanda kekeringan.
"Kami sudah siapkan antisipasi. Kalau sudah ada permintaan dari pihak desa dan kecamatan, kami akan turun. Saat ini baru di Desa Cukurguling Kecamatan Lumbang," pungkasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini