Puluhan hektare lahan bawang merah di Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo mengalami kerusakan. Banyak petani bawang merah gagal panen akibat ulat grayak.
"Karena ulat sudah memakan daun bawang merah," ujar Riko Wibowo (27), salah satu petani bawang merah kepada wartawan, Rabu (4/7/2018).
Riko mengatakan biaya tanam bawang merah memang sangat besar. Sehingga jika gagal panen, maka petani bisa jatuh bangkrut.
"Satu hektar tanaman bawang merah membutuhkan modal paling tidak Rp 150 juta," kata Riko.
![]() |
Hal senada juga dikatakan Manen (30), petani bawang merah yang lain. Manen mengatakan dengan rusaknya bawang merah maka petani mengalami kerugian puluhan hingga ratusan juta.
"Tergantung dari luas lahan yang ditanami, belum biaya untuk bayar kuli tanam dan obat-obatan," kata Manen.
Manen menambahkan jika memaksa panen, maka petani hanya akan mendapatkan sekitar Rp 10 juta saja, jauh dari modal saat menanam bawang merah. Manen berharap kepada pemerintah agar petani bawang merah bisa mendapatkan bantuan baik obat obatan atau jaring penutup lahan.
"Saat ini petani bawang merah Probolinggo dalam kondisi memprihatinkan," tandas Manen. (iwd/iwd)