Pasalnya, layang-layang tersangkut di kabel listrik bisa menyebabkan korsleting dan pemadaman listrik. Akibatnya, PLN mengalami kerugian.
"Dua kali di Pondok Gontor, itu ada layang-layang yang kena kabel listrik. Dua kali pemadaman di sana," tutur Manajer Area PLN Ponorogo, Muhammad Rizlalni kepada detikcom di kantornya Jalan Soekarno Hatta, Selasa (3/7/2018).
Rizlalni menambahkan pihaknya tidak melarang masyarakat bermain layang-layang. Namun yang perlu diingat jika bermain layang-layang harus dijaga.
"Jangan sampai diikat di pohon terus ditinggal, kalau pas tidak ada angin kan layangannya turun," terang dia.
Apalagi, lanjut Rizlalni, banyak warga yang sering menerbangkan layang-layang di dekat kabel listrik. "Saya kira itu banyak drone di Ponorogo, kan banyak lampu yang beterbangan, ternyata layang-layang besar dikasih lampu," ujar dia.
Akibat kejadian tersebut, PLN mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. "Soalnya ada 31 ribu pelanggan kami yang listriknya mati selama 2-3 jam, kami rugi puluhan juta," tukas dia.
Rizlalni pun mengimbau warga Ponorogo jika ingin menerbangkan layang-layang harus diikat dan ditunggu, jangan sampai ditinggal.
"Boleh bermain layang-layang asalkan ditunggu, jangan ditinggal. Kalau kena kabel listrik bahaya bisa korsleting dan bisa membahayakan kalau meledak kan bisa kena masyarakat sekitarnya," pungkasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini