"Iya memang benar ada laporan ke satpam seperti itu. Silakan ke satpam untuk keterangan psikologisnya," kata Humas RSUD dr R Soedarsono Dya Luciana kepada detikcom, Selasa (3/7/2018).
Informasi yang dihimpun peristiwa penipuan modus gendam terjadi sekitar pukul 10.30 WIB, Senin (2/7) saat Puji sedang mengantar suaminya cek kesehatan di poli saraf. Sambil mengantar suami, Puji menyempatkan diri menjenguk keluarganya yang kebetulan sedang dirawat di Kamar Tulip. Saat itulah korban bertemu dengan pelaku.
Pria tersebut kemudian memanggil korban dengan gesture dan intonasi suara sangat akrab. Sehingga korban mengira dia teman suaminya. Berdasarkan keterangan korban kepada satpam rumah sakit, pria tersebut dengan santai mengajak berbincang dan bahkan menawari pengobatan alternatif untuk suami korban.
Korban pun tertarik. Pelaku membawanya ke Masjid AS-Syifa' yang berlokasi di sekitar tempat parkir rumah sakit. Di masjid inilah dua teman korban, laki-laki dan perempuan, sudah menunggu.
Pelaku perempuan kemudian merayu korban dan bilang teman laki-lakinya merupakan kiai hebat dari Jombang yang bisa mengobati segala macam pernyakit. Korban pun terperangkap. Sebelum pengobatan dilakukan, korban diminta melepas seluruh perhiasan yang dipakai. Perhiasan tersebut lalu dimasukkan ke kantong bermotif batik dengan alasan biar tak hilang.
Setelah perhiasaanya berpindah tangan, korban yang seperti orang kebingungan kembali masuk ke ruang rawat inap. Begitu sampai, dia langsung menyadari jadi korban gendam.
"Setelah sadar, korban lalu melapor ke satpam dan menceritakan semuanya," kata Kepala Keamanan RSUD Purut, Satrio.
Satrio mengungkapkan pihaknya kemudian menghubungi polisi. "Kami panggil polisi. Sudah ada dua petugas kepolisian yang meminta keterangan korban," tandas Satrio. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini