Ketua KPU Lamongan Imam Ghozali membenarkan tingkat partisipasi warga Lamongan dalam menyalurkan hak pilihnya di Pilgub Jatim meningkat tipis.
"Partisipasi kita ada 62,14 persen. Tahun 2013 partisipasi masyarakat pada Pilgub Jatim Kabupaten Lamongan 59,99 persen. Tapi lebih baik juga dari partisipasi pemilih pada Pilbup 2015 sebesar 60,27 persen," kata Imam kepada wartawan di kantornya, Sabtu (30/6/2018).
Dijelaskan Imam, peningkatan partisipasi pemilih di Lamongan salah satunya masifnya sosialisasi. Selain itu, kata Imam, meningkatnya partisipasi masyarakat kali ini juga tak lepas dari bantuan media massa.
Meski ada kenaikan jumlah partisipasi pemilih, namun angka 62,15 persen tersebut, tidak sesuai dengan target KPU. KPU menargetkan partisipasi pemilih pada Pilgub Jatim 2018 ini bisa menembus angka 70 persen. Imam lantas membeberkan dua faktor yang mendasari kegagalan KPU bisa mewujudkan target partisipasi pemilih sebesar 70 persen.
"Yang pertama, kemungkinan dipengaruhi keluarnya SK (surat keputusan) KPU 574 tentang C6 dan kedua mungkin karena kurangnya kesadaran masyarakat," terang Imam.
Sementara, terkait wilayah yang tingkat partisipasinya rendah, salah satunya di Kecamatan Sekaran. Jumlah partisipasi pemilih hanya 18.221 orang. Penyebabnya, banyak warga sekitar yang menjadi pekerja di luar kota hingga luar negeri.
"Sehingga ketika pemilihan berlangsung, mereka lebih banyak tetap bekerja. Karena banyak yang masyarakat yang bekerja menjadi tenaga kerja asing," pungkasnya. (fat/fat)











































