Ikan Arapaima Disebut Predator, Ini Pembelaan Masudin

Ikan Arapaima Disebut Predator, Ini Pembelaan Masudin

Enggran Eko Budianto - detikNews
Jumat, 29 Jun 2018 15:23 WIB
Foto: Enggran Eko Budianto
Jombang - Ada lima ekor ikan Arapaima di kolam milik Masudin, warga Dusun Ketanen, Desa Banyuarang, Ngoro, Jombang. Masudin juga mendengar jika ikan ini sempat menjadi buah bibir sejak dilepaskan ke Sungai Brantas beberapa waktu lalu.

Pria yang berprofesi sebagai terapis tuna rungu itu mengaku pertama kali tertarik pada ikan Arapaima saat berkunjung ke sejumlah negara, yaitu Malaysia, Thailand dan Filipina.

Dari kunjungan itulah Masudin mengaku jatuh cinta pada ikan air tawar dari Amerika Selatan ini. Lalu muncul keinginannya untuk memelihara ikan tersebut.

"Saya memelihara untuk kesenangan saja, daripada mencari kesenangan di luar, lebih baik memelihara ikan ini di rumah. Bisa buat hiburan saya bermain dengan ikan," terangnya kepada detikcom, Jumat (29/6/2018).


Hingga akhirnya di tahun 2013, ia merealisasikan keinginannya itu dengan menjumpai sejumlah kolektor ikan Arapaima di Jawa Timur. Salah satunya HG, pengusaha yang diduga melepas ikan Arapaima Gigas ke Sungai Brantas beberapa waktu lalu.

"Saya kenal dengan yang melepas ikan Arapaima ke Sungai Brantas. Karena tahun 2013 saya beli dari dia dua ekor jenis Arapaima Gigas. Saat itu keduanya sepanjang 2 meteran, saya beli Rp 26 juta," lanjutnya.

Koleksi Masudin bertambah dengan membeli 4 ikan Arapaima Gigas dari kolektor lainnya di Sidoarjo dan 3 ikan Arapaima Panda dari seorang kolektor di Kediri.

Sayang, 4 dari 9 ekor ikan koleksi Masudin mati akibat memakan plastik yang dibuang ke kolam oleh keluarga pasiennya. Untuk itu ia pun mencurahkan kasih sayang sepenuhnya kepada 5 ekor ikan Arapaima yang tersisa.

Bahkan ketika ikan ini menjadi buah bibir dan disebut sebagai predator, ia pun memberikan pembelaan. Ia mengaku tak pernah digigit ikan ini.

"Alhamdulillah selama ini tak ada insiden. Karena ikan ini sebenarnya memerlukan kasih sayang," tandasnya.


Ia juga sempat memberikan komentar terkait insiden pelepasan ikan Arapaima ke Sungai Brantas wilayah Mojokerto yang berlangsung baru-baru ini.

Menurut pria berusia 45 tahun itu, tak sepatutnya ikan langka tersebut dilepaskan begitu saja ke alam liar. Sebab pada akhirnya ikan-ikan tersebut habis diburu warga.

"Amat saya sayangkan karena untuk mendapatkan ikan ini sangat susah. Dilepaskannya juga di tempat umum itu justru membuat dia (ikan Arapaima, red) tak bebas, menjadi membahayakan ikan itu sendiri karena jenisnya langka, bisa diburu warga. Juga bukan tempat terbaik bagi ikan Arapaima, ikan-ikan kecil di Sungai Brantas bisa habis semua," tutupnya. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.