Pengamat: Komunikasi Budaya Cak Nun dan Paslon Pilgub Rekatkan yang Retak

Pengamat: Komunikasi Budaya Cak Nun dan Paslon Pilgub Rekatkan yang Retak

Deni Prastyo Utomo - detikNews
Rabu, 27 Jun 2018 07:40 WIB
Foto: Deni Prastyo Utomo/File
Surabaya - Jelang hari pencoblosan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim menggelar doa bersama dan Deklarasi Pilkada Damai, Selasa (26/6) malam. Acara ini dihadiri kedua pasangan calon (paslon) yang bertarung dalam Pilgub Jatim, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno.

Acara tersebut juga mengundang budayawan Emha Ainun Najib, Sabrang Mowo Damar Panuluh atau Noe Letto dan KiaiKanjeng. Berbagai tokoh lintas agama turut hadir dalam kesempatan yang sama.

Cak Nun, sapaan akrab Emha Ainun Najib, sempat meminta kedua paslon untuk bernyanyi bersama di panggung. Lagu yang dipilih adalah Kemesraan dengan diiringi gamelan KiaiKanjeng.


Menurut pengamat komunikasi politik dari Universitas Airlangga (Unair) Suko Widodo, acara yang diselenggarakan KPU Jatim tersebut cukup berhasil mencairkan suasana jelang pemungutan suara pada Rabu (27/6). Apalagi selama masa kampanye, tensi politik di Jatim sempat menghangat.

"Komunikasi budaya yang dibawa Cak Nun dan KiaiKanjeng mampu merekatkan bagian yang retak-retak selama proses kampanye lalu. Kita berharap kerukunan di panggung tadi menjadi cerminan kebersamaan seluruh pilkada yang ada di Indonesia," katanya.


Ketua KPU Jatim Eko Sasmito berharap semua warga Jatim menggunakan hak pilihnya. Pelaksanaan coblosan juga berjalan baik, aman dan damai. Ia juga berharap pelaksanaan Pilkada tidak menemui ganjalan yang berarti sehingga siapapun yang terpilih bisa menjadi pemimpin yang amanah.

"Semua dinamika yang terjadi akan diselesaikan sesuai dengan mekanisme, jangan ada pertikaian. Perbedaan itu rahmat, apa yang berjalan tidak sesuai dengan yang dikehendaki mari kita selesaikan dengan baik," tandas Eko. (lll/lll)
Berita Terkait