"Kita all out ya, segala kemungkinan kekecurangan terutama politik uang kita antisipasi. Petugas kita patroli keliling mulai dari tingkat kecamatan, desa dan TPS," kata Komisioner Divisi Hukum dan Penindakan Pelanggaran Panwaslu Kabupaten Pasuruan Nasrup kepada detikcom, Selasa (26/6/2018).
Nasrup mengatakan pihaknya menerjunkan 2.380 Pengawas TPS, 365 PPL dan 72 anggota Panwascam untuk memelototi seluruh proses pilkada.
"Kita awasi terus mulai distribusi logistik dari KPU ke kecamatan, dari kecamatan ke desa-desa hingga ke TPS. Saat ini sudah 80 persen logistik sudah sampai TPS. Pengawasan juga dilakukan terutama malam pencoblosan, pemungutan suara hingga nanti penghitungan dan surat suara masuk ke kotak sampai ke KPU lagi," terangnya.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi segala kemungkinan pelanggaran seperti DPT ganda, penggelembungan suara dan bentuk kecurangan lain, terutama politik uang.
"Kami juga sudah petakan TPS rawan pelanggaran. Di TPS-TPS rawan tersebut pengawasan akan dipertebal. Ada TPS yang ada di wilayah orang-orang yang aktif sebagai tim sukses juga akan diawasi. Kami akan ikhtiar keras mencegah kecurangan. Money politics tetap kita waspadai," tandasnya.
Di Kabupaten Pasuruan ada 2.830 TPS yang tersebar di 340 Desa/Kelurahan, di 24 kecamatan. Jumlah DPT di Kabupaten Pasuruan mencapai 1.151.502 jiwa, terdiri dari 567,516 pemilih laki-laki dan 583,986 pemilih perempuan. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini