Risma berkunjung ke rumah pamannya di tiga desa di Madiun dan bersilaturahmi ke rumah saudaranya.
"Dulu Risma ini sering ke sini waktu kecil sama ayahnya (Zaini). Waktu sampai ke sini sampai umur sekitar 11 tahun," kata KH Ma'ruf Nawawi di Desa Sewulan, Kecamatan Dagangan Madiun, Kamis (21/6/2018).
Baik Risma dan Kiai Ma'ruf tampak bercanda tawa. Keduanya saling bercerita masa lalu. Keakraban keponakan dan paman ini dilanjutkan ziarah ke komplek makam buyut Risma.
"Dulu ini tidak ada temboknya, tapi kolamnya untuk wudhu masih ada," kata Risma di masjid depan komplek makam Sewulan.
Sementara itu perjalanan silaturahmi Risma dilanjutkan ke rumah pamannya, KH Hasan Basjori di Dusun Dukuh Deles, Desa Ketandan, Kecamatan Dagangan.
Didatangi keponakan yang kini menjabat Wali Kota Surabaya, Kyai Hasan tampak sumringah dan setengah tidak percaya. "Ini keponakan saya. Dulu kalau ke sini sukanya mandi di kolam wudhu (Sekarang jadi lapangan bola mini)," kata Kyai Hasan membuka obrolan dengan Risma.
Kyai Hasan juga menceritakan pernah melihat Risma marah-marah di Taman Bungkul saat tanaman rusak karena diinjak-injak. Menurutnya, kemarahan Risma mengingatkan pada sosok Zaini (Ayah Risma).
"Ngamuk-ngamuk nang Bungkul mirip bapake," ungkap Hasan sambil tersenyum.
Risma pun mengungkapkan keusilannya saat kecil di rumah pamannya. "Dulu saya sering di sini. Ada kolam buat wudhu, disuruh mandi saya buat berenang. Saya masih ingat. Dulu tiap lebaran ke sini, tapi putus setelah bapak sedo (Meninggal)," ujar Risma.
Meski di luar Surabaya, daya tarik Risma tetap menjadi perhatian warga. Usai silaturahmi ke rumah pamannya, warga sekitar langsung mengerubuti Wali Kota Risma untuk minta berswafoto dan bersalaman.
"Maaf bu, saya tadi kepagian ke sini. Ayo sini kalau mau foto," kata Risma sambil melayani swafoto warga. (ze/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini