Tak hanya itu, stok elpiji 3 kg di pasaran juga langka. Seperti halnya yang dikeluhkan Ngasiran, salah satu warga Kota Bojonegoro.
Menurut pria yang sehari-hari berjualan nasi itu selain sulit didapat, harga elpiji 3 kg juga berubah-ubah. Pada hari biasa, ia bisa mendapatkan elpiji 3 kg seharga Rp 17 ribu. Namun saat lebaran, harga yang didapat untuk satu tabung elpiji mencapai Rp 19 ribu.
"Harganya berubah terus pak. Lebaran kemarin Rp 19 ribu, tadi beli di Jalan WR Supratman sudah Rp 20 ribu pertabungnya. Kalau disitu rata-rata langganan yang diutamakan. Wong cilik pak, ben iso dodol sego akhire rego piro wae elpiji riyoyo iki ta tuku ben iso dodolan sego (Orang kecil pak, biar bisa jualan nasi ya harga berapa saja dibeli, red)," tuturnya kepada detikcom, Rabu (20/6/2018).
Selain Ngasiran, banyak warga lain yang juga kebingungan karena tidak mendapatkan elpiji 3 kg. Kendati Pemkab Bojonegoro telah mengeluarkan imbauan untuk membeli elpiji di SPBU yang ada di Bojonegoro, nyatanya stoknya pun kosong.
"Pagi tadi coba muter di SPBU juga tidak ada barangnya," ungkap Joko, warga Jalan Imam Bonjol, Kota Bojonegoro.
![]() |
Bahkan ada seorang warga yang menghabiskan waktunya untuk berkeliling kota dengan membawa 4 elpiji 3 kg kosong sekaligus.
"Tadi sudah muter di beberapa tempat kosong. Ini bawa empat tabung baru dapat dua tabung harganya Rp 20 ribu di pangkalan Jalan WR Supratman," tutur warga yang diketahui bernama Bayu tersebut.
Sejumlah warga juga mengungkapkan uneg-unegnya terkait kelangkaan elpiji 3 kg di akun media sosial mereka.
Pantauan detikcom di lapangan, di sejumlah SPBU di Bojonegoro di antaranya SPBU Sawunggaling, Veteran, Kalirejo, Kalianyar dan Jetak memang terjadi kekosongan stok elpiji melon.
Warga berharap Pertamina dan pihak berwajib segera melakukan investigasi dengan mencari penyebab sulitnya warga mendapatkan elpiji saat ini.
Tonton juga video 'Elpiji Melon Langka, Warga Ponorogo Gelindingkan Tabung di Jalan':
(lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini