Hasilnya, kandidat nomor 2, Calon Gubernur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno mendapat trend elektabilitas atau keterpilihan 46 persen.
Sementara, kandidat nomor 1, Calon Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Calon Wakil Gubernur Emil Dardak mendapat trend elektabilitas 42,2 persen.
Rilis survei itu dilakukan di di Hotel PrimeBiz, Jl Gayung Kebonsari, Surabaya, sehari menjelang Hari Raya Idul Fitri, Kamis (14/6/2018).
"Masih 11,8 persen responden yang belum menentukan pilihan," kata Direktur Lembaga Survei Semesta Alam Media dan Research, L. Riansyah.
Jika warga masyarakat yang belum memilih itu, sebesar 11,8 persen, dibagi dua pasangan calon maka Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno akan keluar sebuah juara di Pilkada Jawa Timur. "Pasangan nomor 2 ini memperoleh 52,2 persen," kata Riansyah dalam presentasinya.
Sementara, Khofifah-Emil diprediksi akan memperoleh 47,8 persen. Waktu yang semakin pendek menuju 27 Juni 2018, disebut masih mungkin terjadi pergeseran orientasi pemilih.
"Sebentar 11,8 persen warga yang belum memilih, tentu berpotensi besar menentukan hasil akhir Pilkada Jawa Timur," kata Riansyah.
Survei itu, lanjutnya, sangat terpercaya. Karena sample yang diambil sebanyak 5.760 responden dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, mencakup 360 desa, 120 kota. Metode pengambilan data dilakukan wawancara tatap muka. Margin eror sekitar 1,32 persen.
Dalam melakukan survei, pihaknya membagi 10 zona. Sebanyak 8 zona dimenangkan Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno. Sedangkan Khofifah-Emil menang hanya di 2 zona, yakni zona V Malang Raya (Kab Malang, Kota Malang dan Kota Batu) dan zona IX (Tuban, Bojonegoro, Lamongan, Gresik). (iwd/iwd)











































