Di Jatim Masih Rawan Kereta Dilempar Batu, Ini Lokasinya

Di Jatim Masih Rawan Kereta Dilempar Batu, Ini Lokasinya

Zaenal Effendi - detikNews
Rabu, 13 Jun 2018 12:15 WIB
Foto: Hilda Meilisa Rinanda
Surabaya - PT KAI Daop 8 Surabaya menyayangkan masih adanya pihak-pihak yang melakukan pelemparan batu pada kereta yang melintas. Menurutnya, hal ini sangat membahayakan keselamatan penumpang kereta, terlebih pelemparan batu bisa merusak kaca dan melukai penumpang.

"Masih ada saja pelemparan batu, di daerah sini masih banyak ditemui," ujar Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Gatut Sutiyatmoko kepada detikcom di Surabaya, Rabu (13/6/2018).

Dalam hal ini, Gatut mengatakan beberapa lokasi yang masih sering menemui pihak-pihak yang melemparkan batu. Misalnya saja di daerah Surabaya biasanya ditemui di sekitar Pasar Turi hingga Tandes.

"Kalau di Surabaya kami temui di sekitar Pasar Turi dan Tandes," lanjut Gatut.


Tak hanya itu, pelemparan batu ini juga terjadi di wilayah Daop 8 Surabaya lainnya. Seperti di Sepanjang, Sidoarjo hingga Mojokerto. Juga terjadi di wilayah Tanggulangin dan Porong.

"Ada di Sepanjang sampai Mojokerto, terutama di Sepanjang selalu terjadi. Ada juga yang di Tanggulangin dan Porong," tambahnya.

Sementara di wilayah menuju Malang, Gatut menambahkan pelemparan batu juga rawan terjadi di Sengon, Lawang, Pakisaji hingga Ngebruk.

Dalam mengatasi hal ini, Gatut mengatakan pihaknya telah memetakan beberapa daerah yang rawan. Tak hanya itu, pihaknya juga pernah menangkap beberapa pelempar batu. Namun, kebanyakan mereka masih anak-anak usia sekolah.


"Sebetulnya sudah dipetakan ini yang rawan mana saja, pernah kamu menangkap, tapi yang tertangkap itu masih anak usia sekolah," kata Gatut.

Kebanyakan pelajar tersebut mengaku hanya iseng dan mengisi waktu ngabuburit sebelum berbuka puasa atau usai sahur. Biasanya, mereka akan bersorak jika berhasil memecahkan salah satu kaca.

"Mereka ngabuburit atau waktu selesai sahur, iseng aja katanya. Waktu ngelempar pas kena kaca dan langsung pecah ya mereka senang," tambah Gatut.

Menilik hal ini, Gatut mengaku pihaknya telah melakukan berbagai upaya. Salah satunya dengan sosialisasi di daerah-daerah yang dekat dengan perlintasan kereta. Hal ini dilakukan karena kebanyakan pelaku adalah anak-anak yang pemahamannya masih kurang.

"Sosialiasi itu sudah dilakukan terus di daerah sekitar perlintasan kereta," pungkas Gatut. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.