"Tadi saya sebelum maghrib di Stasiun Gubeng, sekarang di Stasiun Pasar Turi, PT KAI sudah punya standar pelayanan yang bagus. Salah satu produk yang baru diluncurkan kereta api untuk penumpang yang bisa tidur, kami sudah melihat di sana," ujar Djoko usai mencoba fasilitas kereta sleeper di Stasiun Pasar Turi, Surabaya, Selasa (12/6/2018).
Menurut Djoko, jenis kereta api ini merupakan pasar baru untuk para pecinta kereta. Djoko mengatakan setelah diresmikan, antusiasme masyarakat cukup tinggi dan banyak yang memesan sehingga tiket dari tanggal 16 sampai tanggal 25 sudah habis untuk kereta sleeper ini.
"Ada pasar para pengguna keret api untuk mencobanya. Saya lihat di reservasinya tanggal 16 hingga 25 Juni sudah full. Intinya bahwa ada permintaan dan trennya nanti terus meningkat," tambah Djoko.
Baca juga: Di Mana Bisa Beli Tiket Kereta Sleeper? |
Tak hanya itu, untuk harga promo tiket sebesar Rp 900 ribu, Djoko mengatakan PT KAI sudah memiliki hitung-hitungan saat menentukan harga. Menurutnya untuk kalangan menengah ke atas, harga ini bisa jadi tidak mahal.
"Dilihat mungkin orang-orang punya pertimbangan tertentu ini mungkin tidak mahal. Contoh misalnya daripada nginep di hotel di Jakarta ya mending nginep di kereta naik ini, dapat fasilitas dan lainnya. Nginep di hotel budget misal Rp 450 ribu, jadi masih punya sisanya Rp 450 ribu. ada fasilitas makan dan segala macem, jadi itung-itungannya ya harganya ndak sampai Rp 400 ribu," papar Djoko.
Untuk evaluasinya, Djoko mengatakan kereta ini sudah sangat bagus. Namun dia sempat mendengar beberapa keluhan yang menyebut jika di kereta ini kurang privasi. Untuk itu, dia berpesan agar pihak PT KAI turut memikirkan hal ini dan menambah sisi privasi.
Djoko mencontohkan, untuk di kereta ini, kadang setiap orang memiliki privasi masing-masing. Ada pula yang saat tidur banyak tingkah dan tidak sadar, sehingga merasa tidak nyaman jika saat tidur ada yang melihat.
"Karena ini ditujukan ke orang yang mempunyai privasi tinggi, tadi kita diskusikan agar manajeman bisa melihat ini. Orang tidur kan ndak sadar, dia mungkin perlu dilindungi agar tidak jadi 'tontonan'. Ada hal yang privat yang itu perlu juga dijaga," pesannya.
Baca juga: Kereta Sleeper Juga akan Buka Rute ke Solo |
Namun secara keseluruhan, Djoko mengatakan pelayanan kereta ini sudah cukup bagus. "Pelayanannya sendiri insyaallah ini bagus karena dari Jakarta juga penuh, hari ini masih ada kemungkinan penumpangnya bertambah," lanjutnya.
Dalam hal ini, Djoko berharap adanya kereta sleeper dapat menarik minat masyarakat untuk tidak selalu menggunakan kendaraan pribadi. Atau bisa beralih naik kereta karena fasilitasnya yang sudah lebih nyaman.
"Diharapkan pelayanan ini bisa mengundang mereka biasanya menggunakan kendaraan pribadi bisa menggunakan kereta api, lebih selamat, aman, dan waktunya tepat," harap Djoko.
Sementara itu, dalam kunjungannya di terminal, bandara, pelabuhan, hingga stasiun di Surabaya, Djoko mengatakan ada satu peningkatan pelayanan. Hal ini berarti, seluruh pihak secara sadar bekerja sama memperbaiki fasilitas.
"Hari pertama kunjungan di Surabaya ada satu peningkatan pelayanan, yang mana secara sadar memperbaiki fasilitas kemarin," ungkapnya. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini