Keluarga Amintyas berharap jenazah Amintyas segera dipulangkan. Pihak terkait juga diharapkan bisa membantu kepulangan jenazah warga Dusun Sumuran, Desa Klompangan, Kecamatan Jenggawah, Jember itu.
Istri Amintyas, Suci Rahmaniyah mengatakan bahwa Amintyas pergi ke Malaysia karena ingin memperbaiki perekonomian keluarga.
"Suami saya sudah bekerja selama 6 bulan di Malaysia, untuk memperbaiki nasib. Pernah kirim (upah dari bekerja) satu kali, sebanyak Rp 500 ribu untuk biaya sekolah (anak-anaknya). Tetapi tiba-tiba sudah dikabarkan meninggal," ucap Suci kepada wartawan di rumahnya, Senin (12/6/2018).
Suci berharap upaya pemulangan jenazah suaminya segera menemukan titik terang. Pihak keluarga mertuanya juga sudah menyiapkan liang lahat bagi suaminya di Tempat Pemkaman Umum (TPU) Lingkungan Talangsari Jember.
"Saya tidak bisa berkata (apapun) lagi. Saya hanya kepikiran untuk masa depan anak-anak, karena mereka masih kecil," ujarnya dengan nada terbata-bata.
Saat ditanya siapa orang yang memberangkatkan suaminya ke Malaysia, Suci mengaku tidak tahu. Dia hanya menunjukkan selembar kertas hasil pemeriksaan medis, yang berkop surat bertuliskan Bina Sehat Medical Center, tertanggal 27 Juli 2017, dan ditandatangani atas nama Faida, MD dengan jabatan sebagai chief physician.
"Saya tidak paham isinya, pokoknya suami saya pernah meninggalkan ini," katanya.
Amintyas meninggal dunia dengan meninggalkan seorang istri dan dua anak di rumahnya di Dusun Sumuran, Desa Klompangan, Kecamatan Jenggawah, Jember. Kedua anak Amintyas masih duduk di bangku PAUD. (iwd/iwd)