Ojek Gendong di Pelabuhan Jangkar: Tidak Seramai Tahun Lalu

Ojek Gendong di Pelabuhan Jangkar: Tidak Seramai Tahun Lalu

Ghazali Dasuqi - detikNews
Senin, 11 Jun 2018 10:07 WIB
Foto: Ghazali Dasuqi
Situbondo - Seperti halnya tahun-tahun sebelumnya, keberadaan ojek gendong di Pelabuhan Jangkar Situbondo di tiap musim Lebaran selalu menarik perhatian.

H-5 lebaran, jumlah pemudik yang melewati Pelabuhan Jangkar Situbondo mengalami lonjakan. Selain pelayaran kapal feri, sebagian pemudik juga menggunakan kapal kayu jenis Kapal Layar Motor (KLM) dengan tujuan Pulau Raas, Sumenep, Madura. Para pemudik kebanyakan para perantau yang akan merayakan lebaran di kampung halaman.

Seiring meningkatnya penumpang yang menggunakan KLM, sebagian warga sekitar Pelabuhan Jangkar juga ikut mendapat berkah, terutama para penyedia jasa ojek gendong.


Dari pengamatan detikcom, ada belasan orang penyedia jasa ojek gendong di Pelabuhan Tradisional Jangkar, Situbondo. Mereka semua siap menggendong para pemudik dan barang bawaannya dari tepi pantai menuju perahu kecil (tambangan) yang ada pada jarak sekitar 30 meter dari bibir pantai.

Ojek Gendong di Pelabuhan Jangkar: Tidak Seramai Tahun LaluFoto: Ghazali Dasuqi

Dari perahu kecil itulah, para pemudik akan diantar ke KLM yang akan membawanya ke Pulau Raas, Madura. Sebab jika tidak menggunakan jasa ojek gendong, maka pemudik harus rela berbasah-basahan. Bahkan, barang bawaannya juga berpotensi ikutan basah, termasuk sepeda motor yang akan dibawa mudik.

Karena ogah basah itulah, pemudik banyak memilih menggunakan jasa ojek gendong. "Daripada pakaian basah, lebih baik pakai jasa ojek gendong, pak. Bayarnya nggak menekan, cuma kita biasa ngasih Rp 5.000 per orang," tukas Zulaiha, salah satu pemudik tujuan Raas Madura.


Namun sebagian dari penyedia jasa ojek gendong mengeluhkan jumlah penumpang yang tidak seramai sebelumnya.

"Peningkatan penghasilan memang ada. Tapi tahun ini kalah ramai dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun lalu per hari bisa Rp 75 ribu dan Rp 100 ribu. Sekarang paling banyak Rp 50 ribu," kata Dandi, salah seorang penyedia jasa ojek gendong, Senin (10/6/2018).

Layanan jasa ojek gendong ini tidak mematok tarif Rp 5 ribu tetap. Namun tak jarang pengguna jasa biasa memberikan dari Rp 5 ribu per orang dan bahkan lebih. Kelebihan dianggap sebagai tips karena barang atau orang yang digendong dinilai cukup berat.

"Sekarang ini tidak ramai seperti tahun lalu, karena tahun ini ada mudik gratisan dan pemudik banyak pakai kapal feri," tandas Dendi. (lll/lll)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.