Reward ini diberikan kepada 95 atlet berprestasi yang telah mengharumkan nama Banyuwangi di Pekan Olahraga Daerah (POPDA) 2016, Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS), Pekan Olahraga Sekolah Dasar (POR SD/MI) 2017, dan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2017. Rinciannya, 18 atlet penerima medali emas, 32 perak, dan 45 perunggu.
Anas mengatakan, reward ini adalah bentuk komitmen Pemkab Banyuwangi untuk mendorong peningkatan prestasi anak-anak muda sejak usia dini, utamanya di tingkat nasional. Reward ini juga diharapkan dapat melecut semangat para atlet muda untuk terus mengembangkan bakat dan minat, khususnya di bidang olahraga.
"Kami berikan uang pembinaan. Meski jumlahnya tidak banyak, semoga bisa menjadi motivasi untuk terus mencintai dan menekuni bidang olah raga. Teruslah berprestasi, dan jangan pernah lelah mengejar mimpi," kata Anas, usai memberikan bonus kepada para atlet muda Banyuwangi, Rabu (6/6/2018).
Ditambahkan Anas, khusus untuk juara nasional, selain uang pembinaan mereka juga mendapatkan jaminan pendidikan. Atas prestasinya, para juara nasional ini akan diberi kemudahan bisa masuk sekolah ke jenjang berikutnya tanpa tes.
"Jadi yang SD mau ke SMP, dijamin bisa masuk ke SMP pilihannya tanpa tes. Begitu juga yang SMP mau ke SMA," tegasnya.
Salah satu penerima reward, Muhammad Chairul Anam (17), mengaku senang dengan perhatian Pemkab ini.
"Alhamdulillah, dapat reward dari Pak Anas. Uangnya bisa buat sangu lebaran," kata siswa SMA Luar Biasa Banyuwangi ini.
Anam adalah salah satu atlet yang berhasil meraih medali emas pada cabang olahraga balap kursi roda di Jakarta beberapa waktu lalu di Olimpiade Olahraga Siswa Nasional.
Dalam kesempatan tersebut, Anas juga meminta agar para atlet kebanggaan Bumi Blambangan ini bisa menjaga diri dan lingkungannya. Menurutnya, ancaman bahaya narkoba saat ini sudah semakin merajalela. Tidak hanya menjangkiti anak-anak di wilayah perkotaan, namun juga anak-anak desa yang polos.
"Maka, pandai-pandailah memilih teman dan lingkungan yang baik agar kita selamat dari jeratan barang haram itu," pintanya.
Selanjutnya, Anas juga mengajak para atlet muda untuk berdisiplin. Menurut Anas, hikmah yang bisa dipetik dari bulan puasa adalah kedisiplinan. "Saat berbuka puasa kita pasti tepat waktu. Begitu juga saat makan sahur, kita pasti akan segera menghentikan makan saat sudah terdengar imsak. Maka, disiplin ini harus terus kita resapi dan terapkan dalam keseharian. Disiplin juga kunci kesuksesan. Teruslah semangat dan tingkatkan prestasi," ajaknya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Sulihtiyono menambahkan, saat ini yang bisa diajak kerjasama untuk menerima atlet-atlet berprestasi ini baru sebatas tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Sebab kebanyakan Perguruan Tinggi mempunyai regulasi yang berbeda.
"Juara nasional, langsung bisa diterima ke sekolah tanpa tes dan tanpa melihat nilai akademiknya. Sedangkan juara tingkat provinsi, akan mendapatkan poin yang bisa membantu menambah nilai saat pendaftaran," terangnya. (lll/lll)











































