"Mereka terjaring dalam operasi Pekat Semeru 2018 yang gelar mulai 21 Mei hingga 1 Juni 2018," ujar Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Antonius Agus Rahmanto kepada wartawan di Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Senin (4/6/2018).
Operasi Pekat Semeru 2018 sengaja digelar untuk cipta kondisi jelang operasi ketupat nanti. "Mereka kami amankan agar pada saat lebaran menjadi aman dan kondusif," ungkap Agus.
Agus menjelaskan operasi Pekat Semeru 2018 yang digelar selama 10 hari masih didominasi kasus perjudian dan narkoba di samping kasus lain yakni premanisme dan minuman keras. "Ada 20 tersangka kasus perjudian dan 9 tersangka kasus narkoba . Untuk narkoba sendiri trennya meningkat. Ke depan akan kami kembangkan hingga kepada penjualnya," ungkap Agus.
Tak hanya itu, Polres Pelabuhan Tanjung Perak juga melakukan penyisiran terhadap penyakit masyarakat yang lain yakni prostitusi.
"Kami juga mendapati pasangan mesum di luar nikah di beberapa kos. Namun mereka kami lakukan pendataan dan pembinaan serta dikembalikan kepada orang tuanya masing-masing," ungkap Agus.
Agus juga menyampaikan atas keberhasilan Polres Pelabuhan Tanjung Perak mengungkap ratusan kasus dalam Operasi Pekat Semeru 2018, pihaknya menduduki peringat kelima di Jajaran Polres di wilayah Polda Jatim.
"Untuk hasil ungkap kasus selama Operasi Pekat Semeru Polres Pelabuhan Tanjung Perak menduduki peringat kelima di jajaran Polda Jatim. Dengan mengamankan 526 tersangka dan 502 ungkap kasus," tandas Agus. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini