Hal ini disampaikan oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana saat Tasyakuran Peringatan Hari Lahirnya Pancasila di Kator DPC PDIP Kota Surabaya di Jalan Kapuas, Jumat (1/6/2018).
Menurut Wisnu, dengan tragedi bom 13 Mei 2018 yang luar biasa tersebut, tidak mempengaruhi warga Kota Surabaya. Terbukti dengan cepatnya recovery dan penanganan semua elemen.
"Hal ini tidak mempengaruhi dengan adanya tragedi bom yang kemarin pada 13 Mei lalu. Bahwa kita masih tetap rukun antar sesama umat beragama dan masih kita jaga. Dan kondisi surabaya pulih sangat cepat dan ini menunjukan bahwa ideologi pancasila sudah tertanam betul bagi warga kota Surabaya," ungkap Wakil Wali Kota Surabaya.
Pihaknya, pada bulan Juni 2018 bersama jajaran PDIP akan menggemakan sebagai bulan Bung Karno.
"Kita akan mengemakan Juni adalah bulan Bung Karno, dengan diawali dengan syukuran peringatan hari lahirnya Bung Karno," kata Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Wisnu Sakti.
Wisnu juga mengatakan dalam bulan Bung Karno akan banyak rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pengurus DPC PDIP Kota Surabaya.
"Selain hari lahirnya Pancasila. Nanti pada tanggal 6 adalah hari lahirnya Bung Karno dan tanggal 21 Juni adalah hari wafatnya Bung Karno, makanya kita gemakan bulan Juni adalah bulan Bung Karno," tambahnya.
Tak hanya itu, pada hari lahirnya Bung Karno DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya akan meyemarakan dengan acara grebek tumpung.
"Kita akan menyiapkan 117 tumpeng di Jalan Pandean rumah Bung Karno. Selain itu kita akan membuka acara pidato mirip Bung Karno. Nantinya akan dihadiri oleh Gus Ipul dan Mbak Puti. Tapi mbak Puti akan pidato di sana," ujar Wisnu. (fat/fat)











































