Kanit Reskrim Polsek Trowulan AKP Edo Jarwoko mengatakan, mortir tersebut ditemukan di pekarangan belakang rumah Makudi (56), warga Dusun Wates Lor, Desa Balongwono, Trowulan.
Dibantu tetangganya, Yakob (60) dan Imam Pribadi (26), Makudi menggali lubang untuk kolam ikan seluas 4 meter persegi. Tiba di kedalaman sekitar 1 meter, cangkul Makudi mengenai benda keras.
"Setelah diangkat, ternyata benda keras tersebut sebuah peluru meriam yang sudah berkarat," kata Edo kepada detikcom, Jumat (1/6/2018).
Khawatir mortir tersebut meledak, lanjut Edo, warga pun melaporkan temuan ini ke perangkat dan Bhabinkamtibmas Desa Balongwono. Laporan warga itu lantas diteruskan ke Polsek dan Koramil Trowulan.
Hasil pengecekan yang dilakukan petugas, mortir tersebut diperkirakan sisa perang dunia II. Pasalnya, saat ditemukan kondisi amunisi meriam tersebut sudah berkarat.
Mortir ini tergolong lumayan besar. Panjangnya 45 cm, ukuran lingkarnya 30 cm dengan berat mencapai 5 Kg. Peluru meriam ini diperkirakan sudah tak aktif.
"Namun, agar tak membahayakan warga, mortir kami evakuasi ke Mapolsek Trowulan," terang Edo. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini