"Peristiwanya Kamis (31/5) malam, sekitar pukul 21.00 WIB," kata pengasuh Ponpes Tolabul Ulum, Gus Nasum Sadit Abdullah Siddiq, Jumat (1/6/2018).
Dia menceritakan, malam itu ponpes di Dusun Krajan, Desa Bagorejo, Kecamatan Gumuk Mas, yang diasuhnya awalnya didatangi tiga pemuda. Mereka memperkenalkan diri dari sebuah perguruan silat.
"Tiga orang itu menyatakan keberatan dengan logo yang ada di gapura pintu gerbang ponpes. Mereka tidak menjelaskan alasannya. Saya juga tidak tahu kenapa mereka keberatan. Sebab setahu saya logo itu juga tidak mirip dengan logo perguruan silat mereka," ujar Gus Nasum.
Selagi mereka berbincang, tiba-tiba di luar ponpes terdengar suara keributan. Ternyata keributan bersumber dari puluhan anggota perguruan silat tersebut yang melakukan perusakan gapura ponpes.
"Ternyata di luar sudah ada sekitar 40 anggota perguruan silat itu. Mereka merusak gapura dan mencoret logo di gapura dengan menggunakan pilox. Bukan hanya gapura, dinding bangunan ponpes juga dicorat-coret," terang Gus Nasum.
Aksi corat-coret perguruan silat ke ponpes/ Foto: Yakub Mulyono |
Kejadian itu membuat penghuni ponpes ketakutan. Bahkan Gus Nasum sempat mengungsikan anak dan istrinya untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
"Saya ungsikan keluarga karena khawatir ada sesuatu," kata Gus Nasum.
Usai melakukan aksi corat-coret, puluhan pemuda itu kemudian pergi begitu saja. Sementara Gus Nasum langsung menghubungi polisi melaporkan kejadian tersebut. Bahkan secara resmi kasus itu kini sudah ditangani pihak kepolisian setempat.
"Sudah kita laporkan, mudah-mudahan pelakunya segera tertangkap," harap Gus Nasum.
Kapolsek Gumuk Mas Iptu Sucahyo membenarkan adanya laporan intimidasi dan perusakan di Ponpes Tolabuk Ulum. Polisi sudah mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP.
"Kita juga meminta keterangan sejumlah saksi. Ini sekarang masih berlangsung," kata Sucahyo. (fat/fat)












































Aksi corat-coret perguruan silat ke ponpes/ Foto: Yakub Mulyono