"Semoga MoU ini menghasilkan banyak manfaat. Saya berharap kerjasama ini akan terus berlanjut," kata Direktur Utama (Dirut) PT Garam (Persero) Budi Sasongko usai penandatanganan MoU di Hotel Swiss Belinn Jalan Manyar Kertoarjo Surabaya, Kamis (31/5/2018).
Budi mengungkapkan alasan memilih GMPK untuk membimbing perusahaannya agar bersih dari korupsi karena sosok Bibit Samad yang dianggap mempunyai kredibilitas tinggi di bidang anti korupsi.
Baca juga: Bareskrim Sita 40 Ribu Ton Garam di Surabaya |
"Karena leader beliau (Bibit Samad) kredibilitas serta sudah mempunyai jaringan yang luas," tambah Budi.
Bibit mengatakan bahwa bukan pihaknya yang mencari perusahaan untuk dibimbing anti korupsi. "Kami tidak memilih, tapi kami yang dihubungi pak Dirut. Termasuk kami dalam mencari anggota, bukan menunjuk tapi mereka sendiri yang mau," kata Bibit.
Pihaknya akan melihat 4 hal dalam melakukan bimbingan ke PT Garam agar tidak melakukan korupsi. "Ada 4 hal yang akan kami lihat dan apakah itu semua sudah dilakukan oleh PT Garam. 4 hal itu kelembagaan, tata kelola, bisnisnya apa hanya tangani garam atau yang lain. Banyak BUMN tidak pada core bisnis hingga akhirnya rugi dan merugi dan terakkhir SDM diawaki manusia yang baik atau tidak," ungkap Bibit.
Baca juga: Perlindungan Petani Garam |
Bibit juga mengaku lembaganya juga digunakan 5 kementerian dan beberapa perusahaan swasta. Ia berharap dengan banyaknya perusahaan yang menggunakan lembaganya bisa membuat Indonesia bebas korupsi.
"Ada lima permasalahan bangsa yang membuat bangsa ini terpuruk, sistem masih bolong bolong, penghasilan tidak rasional yang membuat mencari hidden income, masalah moral yang terdegadrasi, pengawasan yang lemah makanya kami lihat PT Garam sudah penuhi ini semua belum dan ini kesempatan GMPK memunculkan diri," pungkas Bibit. (ze/iwd)