Menurut Risma, para pelaku serangan bom telah mengoyak semua hasil kinerja kolektif membangun kota dan bahkan sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa. Mereka benar-benar sengaja merusak rasa aman dan nyaman Surabaya sebagai salah satu kota teraman di dunia.
"Kenyataan pahit ini harus kita hadapi dan bahkan harus menjadi cambuk untuk meneguhkan persatuan dan kesatuan segenap insan di kota Surabaya. Kini saatnya kita berdiri dan bergandengan tangan seraya berteriak, Kita Bersaudara!!!," kata Risma dalam sambutannya, Kamis (31/5/2018).
Ia mengajak semua warga untuk berpartisipasi dan berperan aktif untuk mencegah adu domba dalam bentuk terorisme serta penyebaran paham radikal. "Sudah kami buatkan aplikasi SIPANDU (Sistem Informasi Pantauan Penduduk). Mari semua berperan aktif dengan melaporkan karena ini membutuhkan peran aktif kita semua," ujar Risma.
Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pejabat, pegawai yang telah bekerja sama dalam melayani Warga dan mensolusikan berbagai masalah kota serta menjadikan Surabaya lebih baik.
"Inilah yang harus dijaga. Jangan mau diadu domba. Surabaya kota terbuka dan rukun, berbagai agama dan suku bersatu dalam budaya gotong royong, yang merupakan modal sosial bangsa kita untuk bersaing di masa depan," pungkas Risma. (ze/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini