Melihat hal ini, Khofifah pun memberi pujian kepada kader Golkar atas dukungan yang diberikan kepadanya.
"Kami ingin menyampaikan terima kasih bahwa Partai Golkar memberikan support yang luar biasa pada proses perjalanan kami. Terlebih Golkar merupakan salah satu partai yang dukungannya sangat besar," ujar Khofifah saat bersilaturahmi di Kantor DPD Partai Golkar Jalan Ahmad Yani Surabaya, Selasa (29/5/2018).
Khofifah juga mengaku tak akan menyia-nyiakan dukungan dari Partai Golkar. Maka dari itu, pihaknya akan gencar melakukan kampanye selagi masih ada waktu. Terhitung masih ada waktu sekitar 25 hari sebelum hari-H pencoblosan Pilgub Jatim 2018.
Ia pun berpesan kepada kader Partai Golkar untuk memanfaatkan momen Lebaran sebagai ajang silaturahmi sekaligus mempromosikan paslon nomor satu kepada kerabat.
"Nanti waktu lebaran bisa sambil silaturahmi sembari memenangkan paslon nomor urut 1," pesannya.
Pernyataan Khofifah ini lantas disambut baik oleh para kader Partai Golkar. Plt Ketua DPD Partai Golkar Jatim Zainudin Amali mengaku senang jika Partai Golkar disebut sebagai salah satu partai yang paling aktif melakukan kampanye pemenangan Khofifah-Emil.
Meski demikian ZA, sapaan akrabnya, menegaskan hal ini tidak lantas membuat para kader lengah dan berleha-leha. Sebab ia menilai masih bamyak peluang yang bisa dioptimalkan. Hal ini ditunjukkan dengan upaya Golkar dalam menggerakkan seluruh elemen.
"Untuk aktivitas kita menggerakkan semua elemen partai, teman-teman DPR RI, DPR provinsi dan Kabupaten atau Kota sesuai dengan kemampuannya bergerak. Kita akan membuat suasana untuk semuanya memberi dukungan. Masih ada yang peluang kosong 19% menjadi tugas kita," ujarnya.
ZA justru merasa upaya yang dikerahkan masih kurang lantaran masih ada 19% peluang yang bisa dioptimalkan.
"Golkar aktivitasnya tinggi, tapi saya merasa kurang. Masih ada 19% persen yang kita garap lagi. Kita belum tahu seberapa besar dukungan nantinya yang terkumpul, ini yang masih kita akan lihat," tambahnya.
ZA menjelaskan nantinya kadernya akan meraup dukungan dari wilayah terkecil, yakni tingkat desa. "Secara organisasi saya menurunkan fungsionaris sambil mengaudit organisasi di tingkat desa dan kelurahan. Andalan kita di TPS dan di kecamatan dalam posisi siap dan standby," kata ZA.
Namun kendati ditanya berapa persen dukungan yang mampu diraih, ZA mengaky masih belum bisa memastikan. Yang jelas, pihaknya optimis.
"Saya berharapnya pendukung dari berbagai elemen itu harus mengarah kepada paslon nomor satu. Saya ndak bisa perkirakan presentasenya tapi kita maksimalkan apa yang ada," tutupnya. (lll/lll)











































