Mereka menyediakan dua spanduk warna putih berukuran 10 meter dibeber di pinggir jalan. Warga, pengguna jalan dan para alumni secara bergantian membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk penolakan terorisme dan radikalisme.
"Kami menolak terorisme dan radikalisme. Surabaya itu damai, jangan bikin rusuh," tegas Lukitasari, Minggu (27/5/2018).
Sumardi, salah satu warga mengaku ikut membubuhkan tanda tangan menolak terorisme dan radikalisme di Surabaya.
"Terorisme dan radikalisme harus dilawan. Paham tersebut tidak cocok berkembang di Surabaya atau Indonesia," kata warga Tambaksari di lokasi.
Usai membubuhkan tanda tangan, para alumni menyerahkan takjil ke pengguna jalan atau warga sekitar. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini