"Kita akan mendukung jika Bondowoso ini akan dijadikan branding sebagai Republik Kopi," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dalam acara Bedah Kemiskinan di Desa Sumberwringin, Bondowoso, Selasa (22/5/2018).
Bukan cuma itu. Dalam acara yang sengaja digelar di kawasan lereng gunung Raung itu Amran Sulaiman juga memberikan bantuan bibit kopi sebanyak sekitar 500 ribu pada warga desa setempat.
"Bondowoso sepertinya memiliki iklim yang sangat cocok untuk pengembangan kopi. Dan ini bisa menjadi solusi pengentasan kemiskinan di Kabupaten ini," kata Amran Sulaiman.
Lebih lanjut dikatakan Amran, mudah-mudahan kopi dapat menjadi solusi permanen untuk pengentasan kemiskinan di Bondowoso. Sebab, jika kopi dikerjakan secara intensif, komoditas pertanian itu akan dapat meningkatkan pendapatan bahkan kesejahteraan masyarakat.
"Pengentasan kemiskinan di Bondowoso sebenarnya relatif lebih mudah. Karena pemerintah setempat telah menciptakan fondasi pemberdayaan ekonomi kerakyatan, lewat program klusterisasi kopi rakyat," terang pria asal Bone, Sulsel ini.
Melalui program kluster yang menurut informasi digagas sejak 2011 ini, dikatakan Amran, Kementan akan akan terus mendorong produksi kopi di Bondowoso, agar bisa mencapai 2-3 ton per hektar.
"Kalau produksi kita 2 ton saja perhektar, kita bisa jadi penghasil kopi nomor 1 di dunia," tandas Amran Sulaiman.
Data yang dihimpun, melalui program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja), Kementan memberikan bantuan bibit beberapa komodinas pertanian dan peternakan pada warga di sejumlah daerah. Program ini merupakan sinergi antara Kementan, Kemendes, Kemensos, dan BUMN. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini