"Yang jelas, persatuan dan kesatuan basisnya terhadap agama dan kultur, kita pegangannya terhadap kultur itu yang sudah dikreasikan oleh para pendiri Republik Indonesia menjadi Pancasila. Itu basis pokok," ujar Soekarwo seusai upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Gedung Negara Grahadi Jalan Gubernur Suryo Surabaya, Senin (21/5/2018).
Tak hanya itu, Soekarwo menuturkan jika hal ini dapat dilaksanakan dengan baik dan menjadi pandangan hidup warga negara, maka tak akan terjadi lagi peristiwa pengeboman yang dilakukan sendiri oleh masyarakat.
Baca juga: Kebangkitan Nasional 2018 |
"Sehingga kalau ketika itu menjadi ideologi atau pandangan hidup, saya kira itu tidak akan terjadi seperti kemarin," kata gubernur yang telah menjabat selama dua periode ini.
Namun menurutnya, permasalahan yang sering terjadi dewasa ini, perlu mendapat perhatian khusus anak muda. Sebagai penerus bangsa, bagi Soekarwo anak muda bisa memecahkan masalahn ini dengan dukungan teknologi yang semakin canggih.
"Masalahnya implementasinya, working ideologinya itu seperti apa, itu yang kita cari, kita rumuskan, dan itu lah peran anak muda. Maka harus kita bangun mereka ini, juga diberikan keyakinan jika pembangunan ini meningkatkan kesejahteraannya dan disparitasnya ini menjadi lebih baik," tambahnya.
Sementara dalam upacara yang berlangsung khidmat ini, hadir pula perwakilan Forkopimda seperti Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman.
Ketiga pilar utama dalam pemerintah ini juga menyempatkan diri untuk berbaur bersama tim paduan suara yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa dari Jawa Timur. Kala berbaur, mereka juga memberikan semangat kepada anak-anak muda agar terus memiliki keyakinan tinggi untuk membangun bangsa. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini