Khofifah: Toleransi Turun, Ustaz Harus Berperan Tangkal Radikalisme

Pilgub Jatim 2018

Khofifah: Toleransi Turun, Ustaz Harus Berperan Tangkal Radikalisme

Enggran Eko Budianto - detikNews
Jumat, 18 Mei 2018 14:23 WIB
Foto: Enggran Eko Budianto
Mojokerto - Cagub Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebut terjadi penurunan toleransi di Indonesia. Untuk menangkal radikalisme, dia mengharapkan peran aktif para ustaz.

Khofifah menjelaskan, penurunan toleransi di tanah air dibuktikan dengan hasil survei yang dilakukan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap lembaga-lembaga pendidikan di 34 provinsi.

"UIN Syarif Hidayatullah melakukan survei di lembaga-lembaga pendidikan di 34 provinsi, ternyata ada penurunan toleransi cukup signifikan dan pemakluman terhadap penggunaan kekerasaan," kata Khofifah usai blusukan di Pasar Legi, Mojosari, Mojokerto, Jumat (18/5/2018).

Hasil survei tersebut, lanjut Khofifah, membuat dirinya prihatin. Menurut dia, unsur di lembaga pendidikan, yakni para guru dan orang tua harus mulai mencari solusi bersama untuk menjaga NKRI tetap utuh dan damai.

"Bagaimana NKRI kita jaga dengan penuh harmoni, keberagaman sebagai kekuatan bangsa Indonesia," ujarnya.

Cagub Jatim nomor urut 1 ini juga prihatin dengan fenomena radikalisme yang menyasar anak-anak. Seperti yang terjadi bom bunuh diri di 3 greja serta Polrestabes Surabaya beberapa waktu lalu.

Menurut dia, terjebaknya anak-anak dalam radikalisme, tak lepas dari doktrin orang tua mereka. Salah satunya ajakan orang tua melakukan bom bunuh diri dengan keyakinan bakal masuk surga.

Untuk menekan radikalisme di keluarga yang buntutnya menyerang anak-anak, Khofifah mengharapkan peran aktif para ustaz.

"Ustaz yang biasanya pengajian rutin penting untuk menyampaikan Islam rahmatan lil alamin, Islam penuh damai dan kasih," terangnya.

Survei nasional oleh PPIM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menemukan fakta mengejutkan. Dari 2.181 responden, 37,71% di antaranya setuju bahwa jihad adalah berarti perang (qital) dan membunuh orang lain.

Sebesar 23,35% membenarkan tindakan bom bunuh diri sebagai salah satu bentuk jihad, serta 33,34% mengaku tidak masalah jika ada tindakan intoleran terhadap kelompok minoritas. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.