Waspada Teror Bom, Sejumlah Kampus di Surabaya Tambah Penjagaan

Waspada Teror Bom, Sejumlah Kampus di Surabaya Tambah Penjagaan

Ongq Rifaldy Litualy - detikNews
Selasa, 15 Mei 2018 11:21 WIB
Foto: Ongq Rifaldy Litualy
Surabaya - Aksi bom bunuh diri yang terjadi di tiga gereja di Surabaya berdampak pada kegiatan pendidikan di ibukota provinsi Jawa Timur ini. Meski sekolah dasar diliburkan, namun proses belajar-mengajar di sejumlah perguruan tinggi di Surabaya terpantau tetap berjalan.

Namun kampus-kampus ini juga meningkatkan keamanan internal mereka. Seperti terpantau di Universitas Kristen Petra, Surabaya. Sejak pukul 8 pagi, petugas keamanan di kampus ini ditambah, bahkan juga ada dari pihak Koramil TNI yang diperbantukan untuk menjaga keamanan kampus.

Wakil Rektor bidang Administrasi Agus Toly menjelaskan, pengamanan yang dilakukan berupa pemeriksaan identitas bagi setiap mahasiswa maupun masyarakat umum yang berkunjung ke kampus.

"Pengamanannya sendiri nanti akan diminta identitasnya berupa KTP jika masyarakat umum atau Kartu Mahasiswa bagi mahasiswa," ungkapnya kepada detikcom, Selasa (15/5/2018).


Toly menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polsek hingga Babinsa untuk membantu keamanan sekitar kampus. Menurutnya proses belajar mengajar tetap berjalan namun hanya akan sampai pukul 13.00 WIB, kemudian proses belajar mengajar akan dihentikan melihat situasi dan kondisi wilayah Surabaya akan dampak teror bom yang terjadi.

Waspada Teror Bom, Keamanan 3 Kampus di Surabaya DidobelFoto: Ongq Rifaldy Litualy

Seperti halnya UK Petra, Unika Widya Mandala Surabaya juga turut memberikan perhatian lebih dari sudut pengamanan setiap pintu masuk kampus.

Dari pantauan detikcom terlihat satpam meminta identitas bagi mahasiswa yang ingin masuk bahkan terlihat orang tua yang mengantar anaknya tidak diizinkan masuk.

"Maaf pak, berhenti disini saja pak tidak boleh masuk. Tolong parkir di luar ya," ujar petugas keamanan kepada orang tua mahasiswa yang hendak mengantar anaknya.


Vonny Kartika, Humas Unika Widya Mandala Surabaya menjelaskan pengamanan akan berupa penjagaan oleh security di tiap pintu masuk dan akan dimintai identitas dan keterangan sebelum diizinkan masuk ke dalam wilayah kampus.

"Dimintai identitas bagi mahasiwa dan bagi eksternal akan diminta keterangan dan keperluan untuk dikonfirmasi ya tentunya," ungkap Vonny.

Berbeda dengan UK Petra dan Widya Mandala, Universitas Tujuh Belas Agustus (UNTAG) tidak terlihat menambah penjagaan. Ditemui di ruang kerjanya, Humas UNTAG Satvikadewi menjelaskan, pihaknya tetap waspada dan terus memantau kondisi Surabaya terkini.

"Tetap waspada ya tentunya tapi tetap proses belajar mengajar akan dilanjutkan," tutur Satvika.


Satvika juga mengkonfirmasi bahwa salah satu korban pengeboman di gereja Santa Maria Tak Bercela atas nama Robertus V Ditu adalah mahasiswa Teknik Elektro UNTAG. Pihak kampus, yang diwakili Rektor UNTAG sudah sempat mengunjungi Robertus untuk melihat kondisi terkini korban.

Ketika diminta tanggapa tentang keamanan yang diperketat oleh kampus, salah satu mahasiswa mengaku tidak keberatan jika dimintai kartu identitas atau diperiksa tasnya ketika masuk kampus.

"Tidak apa mas, wong iki kondisinya lagi kayak gini. Bom dimana-mana mas. Tidak memberatkan kok, tidak memberatkan," ujar Joan Hailius. (lll/lll)
Berita Terkait