Selain meresmikan buka giling tahun 2018, Rini juga meninjau mekanisasi tebangan dan normalisasi saluran di PG Gempolkrep. Dia sempat melihat proses kerja mesin baru di pabrik tersebut.
Mekanisasi sendiri dengan penggunaan mesin penebang tebu (chopped harvester) berkapasitas 100 ton/hari dan mesin angkut tebu (grab loader) berkapasitas 80 ton/hari.
"Harapannya untuk tahun ini rendemen (PTPN X) bisa meningkat hingga 9 persen," kata Rini di lokasi, Senin (14/5/2018).
Direktur Utama PTPN X Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan, kedua mesin yang diterapkan tersebut diharapkan membuat proses tebang, muat, dan angkut tebu menjadi lebih efektif dan efisien.
Tak hanya mekanisasi onfarm, lanjut Dwi, tahun ini PG Gempolkrep menyiapkan dana sinergi BUMN sebesar Rp 179 miliar. Dana ini akan untuk bantuan kredit para petani tebu di wilayah PG Gempolkrep.
"PTPN X juga memberikan bantuan pupuk, bibit, kawalan budidaya dan perbaikan saluran di seluruh petani pabrik gula kami," terangnya.
Musim giling tahun ini, tambah Dwi, target produksi gula kristal putih di PG Gempolkrep dipatok 87.503 ton. "Target tersebut naik sebesar 23 persen dibandingkan realisasi 2017," tandasnya. (fat/fat)