"Kami mengutuk perbuatan semacam ini, keji. Bahkan pelaku tergolong biadab karena yang menjadi korban adalah anak dan ibu ibu yang sedang akan beribadah. Binatang saja tidak akan berbuat seperti ini. Ini tindakan pengecut," ucap Pimpinan Gereja Katolik Keuskupan Surabaya Vincentius Sutikno Wisaksono usai menghadiri upacara Krisma di Gereja Katolik St. Vincentius A Paulo di Kota Kediri, Minggu (13/5/2018).
Sutikno juga mengatakan bahwa teror bom ini merupakan perbuatan biadab yang berniat memecah belah kesatuan NKRI. Vincentius berharap pemerintah melalui kepolisian dapat segera mengungkap pelaku sekaligus orang di balik aksi ini.
"Saya sedih, namun polisi juga harus mengungkap dan menangkap pelaku di balik aksi ini, karena yang paling kejam adalah orang yang mengajari pelaku tega berbuat kejam ini," Imbuh Vincentius.
Sementara itu meski kondisi di Surabaya sudah berangsur kondusif, namun Vincentius Sutikno mengimbau agar ibadah sore di Surabaya sementara ditiadakan. Sedangkan untuk para umat Katolik di luar Surabaya diimbau untuk tetap mengikuti ibadah minggu sore. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini