"Kemarin saya minta kepada dirjen untuk menelepon asosiasinya. Mereka berjanji akan mensuplai dan menurunkan harganya. Nanti saya juga akan kembali menelponnya kembali," kata Enggartiasto saat sidak di Pasar Wonokromo, Sabtu (12/8/2018).
Pihaknya juga meminta perusahaan integrator untuk melepaskan stok untuk memenuhi kebutuhan pedagang ayam dan telur. Hingga kondisi pasar kembali stabil.
"Sebenarnya hal ini yang saya hindari karena itu akan memukul petani. Saya akan meminta yang besar-besar (integrator) untuk melepas stoknya. Sebenarnya kita tahan, tetapi harga itu ada harga batas atas dan bawah," kata Enggartiasto.
Dia menegaskan jika harga ayam dan telor tetap tidak turun di pasaran, pihaknya meminta pihak integrator untuk mensuplai.
"Kalau perkembangannya tidak turun juga, maka saya akan memanggil integrator yang besar-besar untuk mensupali. Lebih baik diturunkan untuk menjaga stabilitas dan demand," ujarnya.
Sementara salah satu pedagang ayam potong, Umrotul Kholifah (47) mengaku harga daging ayam naik sejak satu minggu lalu. Saat ini harga daging ayam Rp 36.000 hingga Rp 39.000/kg, padahal sebelumnya Rp 25.000/kg.
"Jika normal, saya mendapatkan suplai ayam hingga 2,5 kwintal/hari. Namun jelang ramadan ini, saya hanya mendapatkan 1-1,5 kwintal ayam dari distributor," tandasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini