Tak hanya itu, Twin's Model juga hanya menerima siswa anak-anak. Ini karena sang pendiri sekaligus pengajar di Twin's Model memang sangat mencintai anak-anak.
"Di Twin's Model ini kami memang khusus mengajar anak-anak kecil. Usianya ada yang dari masih balita sampai umur 12 tahun juga ada," terang pendiri Twin's Model, Eudia Isabelle (22) kepada detikcom, Jumat (11/5/2018).
Eudia sendiri adalah seorang model, dan pernah menjadi perwakilan Miss Indonesia dari Maluku Utara.
"Awalnya saya hanya ingin membagikan ilmu yang saya miliki di dunia model, dan kenapa anak-anak? Karena memang saya menyukai anak kecil, apalagi setelah saya menjadi juri dalam sebuah fashion show anak-anak, dari sana muncul ide buat ngajarin anak-anak tentang model," paparnya.
Ini karena menurut Eudia, ilmu permodelan sebenarnya bisa diterapkan untuk membentuk kepribadian seseorang. Untuk itu lembaga yang didirikan Eudia di tahun 2015 ini juga bisa disebut sekolah kepribadian.
![]() |
"Materi modelling seperti catwalk atau fashion show hanya sebagai jembatan saya dalam mengajarkan anak itu mandiri, tampil percaya diri, berani dan mempunyai pembawaan diri yang baik di depan publik," terangnya.
Metode pembelajarannya pun tidak kaku, sebab target Eudia bukan menjadikan anak-anak ini model, melainkan membangun kepercayaan diri mereka.
Untuk itu para siswa yang rata-rata masih duduk di bangku SD bahkan PAUD itu diajarkan tentang cara berperilaku, cara berbicara dan duduk yang sopan, cara berjalan atau cara menghadapi orang banyak.
"Saya percaya kalau anak dari kecil udah dilatih kepribadian, diajarkan tentang karakter yang baik, itu akan jadi kebiasaan mereka. Kebiasaan itu nanti jadi karakter yang melekat pada anak tersebut," urainya.
![]() |
Susah-susah gampang untuk mengajar anak-anak. Namun dara yang mendirikan sekolah ini bersama sang adik, Gabriella Angelica (20) itu tak keberatan.
"Kalau ngomong kendala di anak-anak, beragam. Ada yang aktif banget, ada yang pemalu. Tapi aku kok nggak ngerasa itu jadi beban ya? Malah aku senang lihat anak-anak yang beragam kayak gitu," jelasnya.
Dampak positif pun dirasakan salah satu orang tua, Sherlin. Menurut pengakuan Sherlin, putrinya yang bernama Valerie (3,5) menjadi lebih percaya diri setelah tiga bulan menjadi siswa di sekolah model ini.
"Untuk jadi model saya belum bisa tentukan. Tapi harapannya melalui ini, Valerie bisa lebih percaya diri untuk ikut lomba seperti fashion show dan lainnya," harapnya.
Hal senada juga diungkapkan ibu dari siswa lain bernama Jonathan Rafael (12). Meski baru duduk di bangku sekolah dasar, Jonathan tampak matang dan percaya diri.
"Sebelum ikut sini kan memang udah ikut lomba kayak Cak Ning cilik. Habis ikut sini dan memang cocok, karena nggak cuma catwalk aja, beda dengan yang sebelumnya," timpal sang ibu, Melie.
Eudia pun mengaku kagum pada perkembangan anak didiknya, dari yang awalnya pemalu atau sulit fokus jadi lebih kalem.
"Anak-anak yang pemalu, yang susah fokus, ya ada. Terus yang namanya anak-anak kan sukanya main. Tapi mereka semua berkembangnya pesat lho. Ada yang pemalu itu sekarang udah berani ngomong, jalan di panggung bisa senyum. Terus yang susah fokus itu ternyata bisa buat diajarin untuk jalan di panggung," pungkasnya. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini