.webp)
Warga Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar, ini berani menantang maut. Mereka nekat ngebut naik sepeda motor di jalan desa yang berliku. Mereka berani mengejar sepeda motor pelaku, lalu menendangnya. Apa yang membuat keduanya begitu berani menghadapi penjahat ?
"Itu HP yang beli ibu saya. Enak saja diambil sama dia. Itu hasil kerja keras ibu saya kok," aku Ratna usai menerima penghargaan d Mapolres Blitar, Senin (7/5/2018).
Penuturan gadis kelas 2 di SMKN 1 Panggungrejo itu, ibunya bekerja sebagai penjual sayur keliling. Dia sudah lama menginginkan HP Oppo type A1603 berwarna putih itu. Namun Ratna harus bersabar menunggu rezeki ibunya terkumpul.
"Sudah lama saya butuh HP itu. Sekarang tugas-tugas sekolah butuh HP untuk mengerjakannya. Ibu saya ngumpulin uang susah, kok dia enak saja merampasnya," tutur gadis berhijab ini.
Ratna menceritakan bagaimana dia dan Karisma berusaha mengejar pelaku penjambretan itu. Saat HP dirampas dari tangannya, Ratna posisi dibonceng Karisma.
"Begitu jambretnya kabur, saya minta ganti posisi. Saya di depan pegang stir, Risma ganti saya bonceng," ujarnya.
Jalan desa di Panggungrejo memang sudah beraspal. Namun sempit dan berliku. Keduanya, terus memacu kendaraanya berusaha mengejar motor pelaku.
"Begitu dekat jembatan di daerah Serang ada truk parkir. Posisi saya sudah dekat dengan motor pelaku. Kaki kiri kami berdua, serempak menendang motornya sampai dia terjungkal," cerita gadis itu dengan tenang.
Apa mereka punya ilmu bela diri? "Iya, kami berdua ikut PSHT," pungkas Ratna tersenyum.
Aksi keren dan berani dilakukan pelajar putri di Kabupaten Blitar. Kedua pelajar itu menjadi korban penjambretan HP, Jumat (4/5). Saat itu keduanya naik sepeda motor melintas di Jalan Desa Panggungrejo.
Tiba-tiba, seorang lelaki yang juga naik sepeda motor memepet dan merampas HP yang dipegang Ratna. Namun dengan berani, mereka berdua mengejar dan menendang sepeda motor pelaku. Akibatnya, pelaku tersungkur dari sepeda motornya dan aksi penjambretan bisa digagalkan. (fat/fat)
