"Paling utama agenda utama sepakbola yakni Persebaya vs Arama yang sudah menjadi momok kita bersama sudah kita lalui, dan tidak terulang (bentrok) kembali," kata Machfud di Polrestabes Surabaya, Senin (7/5/2018).
Machfud berharap sepakbola Indonesia ke depan bisa menjadi industri bisnis besar yang menghasilkan sekaligus menghibur. "Jadikan persepakbola menjadi industri yang menyenangkan dan menghasilkan. Kalau kemarin omzetnya jika semua bertiket, pengelola bisa meraih Rp 3 miliar," ungkapnya.
Machfud menyoroti masih adanya suporter yang nekat masuk dan tidak mempunyai tiket. Ia berharap ke depan tidak ada lagi aksi pelemparan suporter kepada petugas. "Sudah tidak bawa karcis mau masuk terus lempari polisi lagi, wong dia yang salah kok. Itu yang harus dihindari," harapnya.
Selain itu, persiapan pengamanan sepakbola ke depan tidak mengganggu agenda pengamanan lain yang lebih penting. "Beruntung tidak berkelanjutan (bentrok). Kalau berlanjut akan mengkhawatirkan semua pihak, nonton sepakbola 90 menit tapi persiapan pengamanan 1 minggu kan capek dan seharusnya kita bisa gunakan untuk kegiatan lain," pungkas Machfud. (ze/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini