Berburu Kupat Lodoh di Jajanan Bengi Banyuwangi

Berburu Kupat Lodoh di Jajanan Bengi Banyuwangi

Ardian Fanani - detikNews
Minggu, 06 Mei 2018 13:35 WIB
Jajanan bengi yang menyediakan kupat lodoh (Foto: Ardian Fanani)
Banyuwangi - Banyuwangi tak habisnya dalam menyajikan kuliner terbaiknya. Tak hanya rujak soto dan sego tempong, ada lagi makanan khas Banyuwangi yang tak kalah nikmat. Kupat Lodoh, yaitu makanan khas yang biasanya hanya ada saat hari raya. Sekarang pun dijual bebas untuk wisatawan yang berkunjung ke kabupaten paling ujung Timur Pulau Jawa.

Seporsi kupat lodoh terdiri dari potongan ketupat, ayam lodoh dan telur pindang. Bumbu ayam lodoh terbuat dari kelapa yang sudah tua, lalu diparut dan disangrai tanpa minyak. Setelah kering proses selanjutnya adalah ditumbuk sampai halus dan keluar minyak hingga berbentuk seperti pasta.

"Untuk bumbu yang digunakan adalah 'bumbu genep'. Itu dari merica, kemiri, ketumbar, pala, jahe, jinten, kayu manis, cabai besar, cabai rawit, laos, kunir, serai, garam dan gula," ujar Ernawati (35), penjual Kupat Lodoh saat dikunjungi detikcom, di Jajanan Bengi, Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Sabtu (5/5/2018).

Setelah bumbu dihaluskan kemudian di tumis. Baru lodoh dimasukkan lalu diberi air. Terakhir ayam kampung yang digoreng sebentar dimasukkan kedalam bumbu dan dimasak sampai matang.

Sedangkan untuk membuat telur pindang cukup mudah, yaitu telur ayam direbus dengan bebagai macam rempah salah satunya adalah kulit bawang dan daun jambu biji. "Jika kurang pedas tinggal ditambahkan cabai," jelas Erna.

Erna mengaku sengaja menjual Kupat Lodoh karena makanan tersebut biasanya hanya ada saat hari raya dan menjadi makanan khas masyarakat Using. "Jadi kalau ada kangen Kupat Lodoh nggak harus nunggu lebaran agar bisa makan. Cukup datang saja ke sini tiap malam minggu," kata Erna sambil tertawa.


Kupat lodoh Kupat lodoh (Foto: Ardian Fanani)

Jajanan bengi digelar setiap hari Sabtu malam di gang-gang yang berada di Desa Olehsari Kecamatan Glagah. Tempat kuliner khas Banyuwangi ini dibuka mulai jam 6 malam namun tidak sampai jam 10 malam, biasanya makanan dan minuman yang dijual sudah ludes di borong pengunjung.

Semua penjual adalah warga desa Olehsari yang juga terkenal dengan desa adat Seblang Banyuwangi. Ada sekitar 25 stan yang meyediakan jenis jenis makanan, minuman dan jajanan.

Bermacam jajanan dan makanan khas masyarakat Using yang dijual di sepanjang jalan desa seperti ketan kirip, cenil, sawut, lupis dan jajanan pasar lainnya. Di Jajanan Bengi juga tersedia makanan dengan harga yang cukup terjangkau seperti pecelan, uyah asem, pecel pitik, nasi pecel atau minuman seperti dawet dan es cao menek.

Para pengunjung bisa menikmati makanan yang dipesan dengan duduk di tepi jalan sepanjang gang desa atau menumpang di depan rumah warga. Jika beruntung, pengunjung juga bisa menyaksikan tontonan tari Gandrung.

Camat Glagah Astorik menjelaskan, jajanan bengi bukan hanya sekedar menarik wisatawan datang ke Desa Olehsari tapi juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di desa.

"Gang-gang desa Olehsari bersih dan tertata rapi sehingga kami berinisiatif untuk membuat pasar makanan khusus malam hari. Jadi masyarakat bisa merasakan hasilnya juga," jelas Astorik. (iwd/iwd)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.