Mayat anak perempuan tersebut adalah Zulfarah Rahmawati (6), warga Desa Keboan, Ngusikan, Jombang. Korban merupakan anak ke 6 dari 8 bersaudara pasangan Harianto dan Anis.
Tetangga dekat korban Usman (58) mengatakan, terungkapnya identitas korban berawal dari tersebarnya foto penemuan mayat Zulfarah di media sosial. Para tetangga yang mengetahui informasi tersebut, langsung mengabari orang tua korban.
"Saya cek di kamar jenazah memang benar itu adalah Zulafarah, saya kenal betul wajahnya," kata Usman kepada detikcom di kamar jenazah RSUD RA Basuni, Gedeg, Jumat (4/5/2018) malam.
Sekitar pukul 20.30 WIB, ayah korban tiba di kamar jenazah RSUD RA Basuni untuk mengenali korban. Pria berjaket hitam ini memastikan, tubuh mungil yang terbujur kaku itu adalah darah dagingnya.
Terungkapnya identitas mayat anak perempuan ini dibenarkan Waka Polresta Mojokerto Kompol Hadi Prayitno. "Korban adalah Zulfarah Rahmawati, usia enam tahun, siswa kelas 1 SD," tegasnya.
Hadi menjelaskan, Zulfarah terakhir kali terlihat masih di rumahnya siang tadi sekitar pukul 13.00 WIB. Korban diduga jatuh ke sungai saat akan bermain ke rumah neneknya. Jakar antara rumah korban dengan neneknya sekitar 100 meter.
"Jalan menuju ke rumah neneknya itu di tepi sungai. Namun, untuk memastikannya kami harus memintai keterangan saksi warga setempat," terangnya.
Usai divisum, jenazah Zulfarah diserahkan ke keluarganya untuk dimakamkan. Menurut Hadi, hasil visum terhadap jenazah korban tak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
"Hasil visum luar tak ada tanda-tanda kekerasan," tandasnya.
Mayat Zulfarah ditemukan warga di sungai Desa Ngares, Gedeg sekitar pukul 17.00 WIB. Jarak rumah korban dengan lokasi penemuan mayat sekitar 4 km. (iwd/iwd)











































