"Sudah diproduksi, lebaran sudah jadi empat kereta (gerbong, red) sleeper seat. Siap kita serahkan," jelas Direktur Utama PT Industri Kereta Api (INKA) Madiun, Budi Noviantoro kepada detikcom, Kamis (4/5/2018).
Menurut Budi, dari 438 gerbong kereta yang dipesan PT KAI, 10 gerbong di antaranya akan didesain secara khusus, di mana empat kereta akan dibuat kereta sleeper seat dan enam sisanya akan dibuat double decker alias dua tingkat.
Baca juga: Fakta Seputar 'Shinkansen' Made in Madiun |
Kelebihan dari kereta sleeper seat ini adalah kursinya yang menyerupai kursi pesawat kelas bisnis sehingga penumpang bisa merebahkan sandaran kursi menjadi tempat tidur.
"Satu gerbong kereta sleeper seat ini akan berisi 18 kursi. Seperti kursi pesawat bisnis, bisa tidur 170 derajat," katanya.
Selain itu, di tiap kursi juga dilengkapi TV. Setiap baris juga hanya terdapat satu kursi besar untuk satu orang.
Selain menyelesaikan 10 gerbong sleper seat, PT INKA Madiun juga segera memproduksi enam kereta double decker yang berisi 27 tempat duduk. Masing-masing baris dapat digunakan tiga orang. Rencananya, kereta double decker akan rampung diproduksi pada tahun 2020 mendatang.
"Mungkin 2020. Kayak bus tingkat, tumpuk aja. Kalau di luar negeri sudah biasa, di Eropa banyak tapi keretanya lebih lebar," terang Budi.
Meski menyanggupi, namun dalam pembicaraan terakhir dengan PT KAI, PT INKA merasa masih perlu dilakukan studi lanjutan terkait dengan kesiapan prasarana, seperti rel, jembatan, dan perlintasan untuk kereta tersebut.
"Belum pesan (double decker), ini baru diskusi dengan beliau (Dirut PT KAI, red). PT INKA siap membuat itu tapi harus disinkronisasi dengan sarana dan prasarana. PT KAI harus melakukan studi terkit kesiapan ruang bebas (prasarana)," tambah Budi. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini